Fake Worlds; | |
let's get up let's get on it can we finish what we started | |
Please Welcome, Raysha Gillbert!
Posted on Sabtu, 05 Mei 2012
…………………………………………………………………………………………………………
POSTING kali
ini, yeah, mungkin aku agak memakai bahasa yang tidak formal seperti biasa.
Kehidupan dan bahasa disini sudah merasuk dalam pikiranku. Dan tanpa sadar aku
menerapkannya pada kehidupanku sehari-hari. Kali ini, minggu ini, aku terbilang
cukup “sibuk” , bahkan aku tidak sempat membuat kisahku sendiri. Aku hanya
menuliskan kisahku yang aku pikei menarik dari diriku sendiri. Kali ini, aku
menulis beberapa hal tentang diriku. Jujur saja, seminggu ini aku belum membuka
buku diary Evan. Meskipun aku ingin. Aku ingin membacanya hingga selesai dan
cepat mengembalikannya. Karena aku tahu rasannya pasti aneh dan menyakitkan
bila diary kita hilang.
…………………………………………………………………………………………………………
Jumat, 27 April
2012
Hari ini aku
berangkat sekolah dan mengkuti pelajaran dengan biasa. Seperti runtititas
sehari-hari. Aku tidak dapat menunjukkan wajah sedihku. Kini saatnya pelajaran
TIK, aku sungguh senang saat pelajaran ini, sebab gurunya tidak begitu
mengawasi muridnya. Namun hari ini rasanya aku benci sekali dengan pelajaran
TIK. “ Anak-anak, pelajaran kali ini, sedikit mengulang pelajaran ketika kalian
masih SMP dahulu. Kalian harus membuat film pendek berdurasi minimal 15 menit.
Terserah kalian mau mengeditnya memakai aplikasi apa. Bapak, juga tidak
membatasi temanya. Jadi kalian bebas berekspresi. Supaya adil, kita tentukan
kelompoknya lewat lotere. Silahkan ambil satu-satu urut dengan nomor absen
kalian! Lalu tuliskan nama kalian di papan tulis tepat di kolom nomor kelompok yang Bapak buat. Ada 8
kelompok. Satu kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang.“ , kata guru TIK itu.
Aku terus
menunggu, sebab aku anak baru dan tentunya mendapat giliran terakhir mengambil
lotere. Benar-benar sial. Aku lalu mengambil lotere, aku membukanya. Kelompok
nomor 5 ternyata. Aku lalu menuliskan namaku. Aku juga melihat anggota
kelompokku.
“ Evelyn,
Sylvia dan Alicia?? Yang benar saja! Aku laki-laki sendiri?? “ , kataku
bergumam. Aku berbicara dengan sudut pandangku sebagai Keith. Alicia
memanggilku, “ Keith, kesini! “ , teriaknya. Aku lalu menghampirinya. Kami lalu
rapat. Rasanya agak aneh. “ Bagaimana, kalau kita ajak pacarmu, Ian Wilson,
Evelyn? “ , kata Alicia. “ HAA? Yang benar saja. Kalian salah bintang! “ , kata
Evelyn mengelak. “ Tidak mau, ya? Tapi, kamu harus mau, Eve! “ , kata Sylvia.
Aku juga asal mengangguk setuju. Akhirnya Evelyn terpaksa setuju J
Sabtu, 28 April
2012
Hari ini
berjalan seperti biasa. Ah, tapi, aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Aku merasa
aneh dengan mataku. Ah, paling karena kebanyakan bermain laptop. Aku juga
masalah begini, bawaannya. Ahh, sudah ya J
Minggu 29 April
2012
Hari ini
syuting dimulai. Kami menghadirkan bintang special Ian Wilson. Ian Wilson
orangnyanya itu aku lihat sangat mudah bergaul. Namun dia itu paling tidak bisa
diajak serius. Aku sampai sebal harus menjelaskan 15 kali naskah scenario. Dia
hanya melihatku dengan tertawa apabila aku menjelaskan scenario. Benar-benar
anak yang aneh.. Akhirnya gara-gara sikapnya itu, syuting jadi terbengkalai.
Dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore hanya mendapat seperempat dan itupun tidak
sampai. Benar-benar melelahkan. Oh, ya cerita film kami kali ini adalah tentang
Love Note. Agak mirip Death Note. Ceritanya Ian Wilson menemukan seorang
perempuan dia bernama, Alicia Malovski. Alicia itu pendiam dan selalu mengikuti
Ian kemana-mana. Pada suatu hari, Ian memperkenalkan Alicia dengan orang yang
sangat disukainya yaitu, Evelyn. Akhirnya, Alicia jadi dekat juga sama Evelyn.
Pada suatu hari, Alicia member Ian sebuah buku, buku itu namanya Love Note.
Kalau kita menuliskan nama orang yang kita sukai pada buku itu, maka orang itu
akan menjadi kekasihmu. Kalau kau menuliskan nama seseorang yang sama gender denganmu, maka dia akan menjadi
sahabatmu. Ian menuliskan nama Evelyn , dan akhirnya mereka menjadI sepasang
kekasih. Begitu ceritanya, karena syuting belum selesai, kami berencana
melanjutkan syuting minggu depan.
Senin, 30 April
2012
Hari ini, aku
merasa berbeda. Evelyn kelihatan bad mood
sekali. Bahkan bila aku tanya dia menjawab agak ketus. Aku merasa ada kaitannya
dengan syuting kemarin, aku ingin membicarakannya pada Sylvia dan Alicia. Namun
rasanya itu tidak akan pernah mungkin. Aku lalu melihat Evelyn berbicara dengan
Alan. Aku pikir, itu hanya masalah biasa. Karena Alan dan Evelyn juga cukup
dekat seperti kakak adik. Aku jadi merasa aneh dan tidak enak selama pelajaran
pertama duduk bersama Evelyn.
Saat istirahat,
Evelyn juga melesat pergi ke kantin. Tanpa mengajak siapapun. Bukannya aku
berharap untuk diajak Evelyn ke kantin. Namun, biasanya dia mengajak satu
sampai dua orang untuk menemaninya ke kantin. Ini bukan Evelyn yang biasanya.
Semoga sikap Evelyn cepat berakhir. Sebab aku paling merasa tidak enak dan
benci bila harus dihadapkan dengan situasi ini.
Selasa, 1 Mei
2012
Hari ini,
Evelyn masih seperti kemarin. Entah apa yang menganggu pikirannya hingga dia
seperti itu. Bahkan hari ini dia memberikan naskah scenario film yang baru.
Perubahannya tidak cukup besar tapi cukup mempengaruhi isi film. Aku tentu saja
marah-marah. Hasil kerja kami kemarin, akan jadi sia-sia bila kita menggunakan
scenario baru. Alicia lalu berkata “ Sudah, kita mengubah alur akhirnya saja.
Tidak usah mengubah alur awal. Yang diubah, kan, cuma beberapa adegan saja. “
Hari ini, aku
melihat Evelyn lebih dekat dengan Sylvia.
Malamnya, saat
aku dan Sylvia berkirim e-mail. Sylvia
bercerita padaku, “ Tadi, Evelyn menceritakan padaku tentang sifat ‘ bad mood ‘ –nya belakangan ini. Evelyn
cemburu dengan adegan antara Ian Wilson dan Alicia. Evelyn agak jealous saat melihat semua adegan itu.
Karena itu juga, dia juga agak ill feel saat
bertemu dengan Ian. Kekuatan cemburu itulah yang mendorong Evelyn membuat
naskah scenario baru. Aku mengatakan ini dengan jujur Evelyn… “
Aku terhenyak.
Karena masalah sepele itu saja, masalahnya menjadi serumit ini!
Aku benar -
benar tidak bisa mempercayai semua ini…
Rabu, 2 Mei 201
Kamis, 3 Mei
2012
Hari ini adalah
Cooking Class. Temanya menghias kue
tart. Totalnya ada sekitar 5 kelompok di kelasku. Aku satu kelompok dengan
Nando, Alan, Jason, dan Keanu. Aku bagian menghias kuenya. Yaah, aku merasa
perlu agak menyombongkan diri. Karena diantara semua laki-laki di kelasku hanya
aku yang terampil membuat dan menghias kue bahkan melebihi anak perempuan.
Tentu saja, aku bisa melakukan itu. Aku selalu mengkuti demo masak di Prancis
dan bahkan aku pernah mengikuti training memasak
dan juga menghias kue selama satu bulan. Bukannya aku sombong, namun ini
kenyataan. Apalagi, aku juga selalu membuat desain. Selain menghias kue, guru Cooking Class, kali ini menugasiku untuk
memotret seluruh hasil karya kelasku. Aku melihat semuanya bagus-bagus. Aku
agak kesal dengan William. Gaya desain membuat kuenya hampir sama denganku.
Tentu saja itu bisa terjadi, karena seringkali dia mengikuti demo masak dan Cooking Class bersamaku. Yah, meskipun
tidak sesering aku. Apalagi, kami juga sering memasak bersama bila ada acara
sekolah.
“ Ray, kuemu
dan kue milik William bersaing, ya. Desain yang paling bagus adalah milik
kelompokmu dan kelompok William. Sedangkan kue kelompokku gagal total! “ , kata
Sylvia.
“ Salah
sendiri, tidak pernah mau bila aku ajak mengikuti Cooking Class! “, kataku sewot.
Alicia lalu
tertawa. William lalu menghampiriku, “
Dia gebetanmu, ya? Oh, ya, desainmu
bagus juga. “ , kata William memujiku. Aku mengangguk. Aku merasa pipiku merona
merah. Ah, semoga ini tidak kelihatan. Cooking
Class kali ini, berakhir dengan seru karena diakhiri dengan acara bermain
krim roti. Entah itu mengoleskannya di tubuh dan wajah teman maupun mengoleskan
krim untuk dibentuk bentuk-bentuk lucu di kulit maupun tangan.
Seru, sih,
seru… Tapi, bisa dipastikan aku akan mencuci semua bajuku hari ini yang terkena
banyak krim.
Jumat, 4 Mei
2012
Sepertinya, aku
tertular Korean Virus Syndrome yang
dibawa Sylvia. Aku jadi agak menyukai Korea.
Lambat laun, music klasikku mulai kutinggalkan. May God!
Aku menyukai
2ne1, Big Bang, dan EXO M. Agak menyesal juga. Kata Sylvia, EXO menjadi boyband pembuka SuperShow 4 di Jakarta
kemarin. Andaikan waktu itu, aku, Sylvia, dan Alicia tidak kehabisan tiket,
tentu kami bisa melihat penampilan Super Junior dan EXO. L
Aku sangat
menyukai Kris, anggota dari EXO M. Wajahnya babyface
dan lucu. Oh, ya, aku pikir-pikir seminggu ini aku belum melihat buku diary Evan Barbara. Ingin juga, tapi,
bila aku ingin membukanya pasti selalu tidak sempat membaca hingga selesai.
Baiklah aku putuskan minggu ini aku harus membacanya hingga tuntas!
Sabtu, 5 Mei
2012
Hari ini, Sani
berulangtahun. Aku agak sebal dengan Sani hari ini. Meskipun aku sebal tapi,
aku tidak bisa mengungkapkannya pada Sani. Ceritanya berawal pada saat
pelajaran IPS.
Sani dan
teman-temannya, memproklamirkan kalau hari ini Sani berulang tahun. Sani juga
membagi-bagikan brownies gratis sebagai
ucapan syukurnya pada Tuhan. Aku senang-senang saja karena memang hari ini aku
tidak membawa uang saku.Setelah acara makan brownles,Bu
Is, guru IPS kami, meyuruh William menyanyikan satu lagu untuk Sani. William
lalu menyanyikan lagu untuk Sani. Jujur pada saat itu, aku merasa sangat sangat
cemburu. Entah kenapa, perasaan sukaku yang terpendam tumbuh lagi. Lalu setelah
menyanyikan lagu, William mendatangi Sani dan menjabat tangannya dengan erat.
Hingga membuat pipi Sani merona merah karena senang. Tentu saja, karena Sani
menaruh hati pada William. Aku yang melihat kejadian itu, merasa marah.
Kemarahanku serasa meletup dan akan pecah.
“ Kamu tidak
apa-apa? Kamu? “ , kata Evelyn membuyarkan lamunanku. “ Aku akan membalaskan
dendamku! “ , kataku bergumam lirih, tapi Evelyn mendengarnya. “ APA? Kamu
menyukai Sani! Okelah fighting, Keith!
“ , kata Evelyn. Aku yang mendengarnaya terkejut.
Nah?? Lho??
Mengapa jadi begini? Hahahahaha J
0Comments:
|
Bonjour !
Readers
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderline Affiliates
blogwalking Lolly Sylvia and Alicia Gita Arystha Special Special Taggie imymemine
|
This template and banners made by Qayyum. |
Posting Komentar