Fake Worlds; | |
let's get up let's get on it can we finish what we started | |
The War is Begin
Posted on Minggu, 01 April 2012
Masih di hari yang sama
…
Aku lalu
terbangun. Rasanya badan ini terasa berat dan aneh. Aku lalu melihat
sekeliling, aku sudah tidak ada di hutan. Aku sudah berada dalam sebuah kamar,
sepertinya ini kamar kesehatan yang disediakan untuk siswa yang sakit. Aku lalu
mencoba bangun, namun tiba-tiba Ms. Anne masuk. Kuurungkan niatku. “ Kau sudah
bangun Keith? “ , sapa Ms. Anne. Aku mengangguk. “ Tadi, William menemukanmu di
hutan dan membawamu kesini. Sepertinya kau jatuh dan mengalami benturan keras
hingga kau pingsan. “ , jelas Ms. Anne. “ Bagaimana bisa William menemukanku di
hutan? “ , tanyaku balik. Aku penasaran sekali. “ Kami mendengar bahwa semua
orang tidak menemukanku di semua tempat, apalagi kau belum kembali setelah
makan siang. Lalu Shella berkata bahwa kau masuk ke hutan. Kami panic sekali,
akhirnya outbond dibatalkan untuk mencarimu bersama-sama. Akhirnya William
menemukanmu dengan keadaan tidak sadarkan diri. “, lanjut Ms. Anne. Aku mengangguk
paham, aku harus mengucapkan terima kasih pada William.
Sore tiba,
waktunya kami pulang. Satu persatu anak mulai dijemput orang tua mereka. Yeah,
setidaknya aku harus memandang iri pada mereka. Aku tidak bisa dijemput oleh
orang tua. Kalau mereka tahu, aku akan dimarahi habis-habisan. Aku hanya bisa
dijemput oleh Pak Benny, sopir keluarga nenekku yang baik hati sekaligus
mengetahui penyamaranku. Setelah lama menanti, akhirnya mobil keluargaku datang
juga. Aku segera memasukinya dengan tertatih.
“ Kak Venessa?
“, aku terkejut ketika membuka pintu mobil aku melihat kakakku menjemputku. “
Kakak, bagaimana bisa ada disini? “, tanyaku dengan terbata. “ Aku libur
lagipula aku ingin merasakan suasana baru. Hei, ada apa dengan penampilanmu?
Meskipun aku tidak sekolah di Indonesia, aku tahu ini buka seragam perempuan.
Ini tepatnya, SERAGAM LAKI_LAKI?! Apa yang kamu lakukan, Raysha? “, kata
kakakku terkejut. “ Aku menyamar sebagai laki-laki. Aku ingin merasakan suasana
baru. Please, jangan katakan ini pada
ayah, ibu maupun nenek. “, jelasku. “ Bagaimana kau bisa merencanakan ini?
Sehingga tidak ada yang tahu, Raysha! Ini terlalu berbahaya, kau tahu! “ , kata
kakakku dengan sedikit marah.
“ Semua orang di rumah tidak mengetahui ini, karena setiap aku pulang
sekolah aku mengganti bajuku. Jadi tidak ada yang tahu. Namun sejauh ini yang
mengetahui penyamaranku Pak Benny, Sylvia dan Alicia Malovski, lalu Kakak… “ ,
kataku pelan. “ SYLVIA dan ALICIA?! Sejak kapan mereka ada disini? Oh, baiklah,
aku tidak akan memarahimu dan mengatakan penyamaranmu pada siapapun. Karena aku
sudah memiliki mata-mata dan orang yang cocok untuk mengawasimu, Sylvia dan
Alicia. Nanti aku akan menelpon mereka dan menyuruh mereka untuk melaporkan
setiap kegiatanmu padaku! “ , kata kakakku. Aku tahu aku tidak bisa membantah
dan hanya bisa mengangguk. Bagaimana lagi, kakakku memang terlalu overprotective padaku. Lagipula ini
salahku juga. Akhirnya, kami lalu melanjutkan mengobrol dengan topic yang lebih
menyenangkan dan hangat tentunya.
Sampai di rumah,
ayah dan ibu terkejut melihat kakiku juga kepalaku yang ter-perban. “ Apa yang kamu lakukan, hingga
sampai seperti ini Raysha? “ , tanya ibuku terkejut. “ Aku tidak sengaja
tersandung batu besar hingga terjatuh, Bu. “ , jawabku. “ Besok kamu harus ke
dokter. Venessa, temani adikmu besok! “, perintah ibu. Aku dan kakak lalu
mengangguk pelan. Aku lalu segera masuk ke kamar dan membersihkan diriku. Benar- benar hari yang melelahkan.
Esoknya, aku
tidak masuk sekolah. Uh, pagi-pagi sekali, aku harus terbangunkan oleh seorang
dokter yang akan memeriksaku. Dokter itu lalu memeriksa kakiku. “ Sepertinya kamu mengalami luka yang cukup
parah. Saya akan memberikan obat dan antiseptic. Kamu harus istirahat di rumah
selama 3-5 hari hingga kakimu benar-benar sembuh total. “ , jelas dokter. “
Lalu, kepala saya tidak apa-apa, kan, dokter? Saya mengalami benturan keras
waktu itu hingga membuat saya tidak sadarkan diri. “ , kataku. “ Kepalamu tidak mengalami luka yang cukup parah.
Hanya mengalami sedikit shock. Kakimu
yang mengalami luka cukup parah karena kau terjatuh dengan posisi yang salah
dan terjerembab. “ , jelas dokter.
Setelah memberikan resep kepada kakakku yang sedari tadi ada di
sampingku, dokter itu pergi dan kakak
ikut mengantarkan kepergianya.
Aku lalu masuk
ke selimutku yang hangat, “ Dokter aneh! Seharusnya dia menganalisa kepalaku
bukan kakiku. Tapi, biarlah… “, gumamku. Lalu kembali tidur dalam pelukan
selimutku yang hangat.
Rabu, Kamis, Jumat
Tidak ada sesuatu
yang istimewa di hari itu. Yeah, aku masih harus beristirahat di rumah. Tidak
ada hiburan. Sebab ayah dan ibu melarangku untuk bermain dan harus di tempat
tidur. Apalagi, aku tidak boleh mengakses internet atau bermain PSP-ku.
Menyebalkan. Namun selain itu, hatiku masih terganjalkan akan sesuatu, saat aku
jatuh di hutan. Siapa yang berkata, “ Rencana kita berhasil.. “ Aku seperti
mengenal suara itu namun itu buka William. Aku yakin itu teman sekelasku. Tapi
siapa?? Apa maksudnya berbicara seperti itu. Apakah pernyataan itu tertuju
padaku atau tidak? Entahlah aku tidak tahu karena kau dalam posisi setengah sadar. Aku masih penasaran
dengan itu.
Sabtu, 31 March 2012
Yeah, hari ini,
aku masuk sekolah. Meskipun ayah dan ibu melarangku. Aku ingin masuk sekolah,
aku sudah bosan di rumah, tepatnya aku mengalami homesicking. Yeah kebanyakan orang mendekskripsikan homesick sebagai suatu perasaan rindu
pada kampung halaman atau rumah. Tapi, itu tidak berlaku bagiku, bagiku homesick adalah suatu perasaan benci atau bosan pada kampong halaman
atau rumah.
Sampai di
sekolah, aku tidak menyangka disambut seperti ini oleh teman sekelasku. Di
kelas, ada bunga di bangkuku dan di papan tulis bertuliskan, “ WELCOME BACK,
KEITH ^.^ “ Teman sekelasku juga membawa terompet yang bila ditekan mengeluarakan confetti. Mereka mengarahkan kertas
confetti itu padaku. Uhh, rambutku penuh dengan kertas kecil yang mengkilap dan
panjang itu. Namun aku begitu menikmatinya. Terima kasih semua…
Saat istirahat
aku lalu menemui William, “ William, terima kasih, ya… “ , kataku tulus.
William mengangguk dan tersenyum. “ Tidak apa-apa bukan masalah besar. “ , kata William. Aku lalu tersenyum.
“ Sudah ya, aku mau ke ruang guru dulu untuk mengambil data absensi. “ , kata
William dengan melambaikan tangan meninggalkanku. Aku kembali ke kelas dan
duduk di bangkuku. Jujur aku agak melamun karena aku merasa mengantuk.
“ Keith, ini
ada formulir data yang harus kamu isi. Besok dikumpulkan di Mr. Richard. “ ,
kata seseorang mengagetkanku. Untuk itu aku terkejut, suara orang itu seperti
suara orang yang berkata, “ Rencana kita
berhasil.. “ saat aku terjatuh di hutan sewaktu outbond. Aku lalu memandang
orang itu. Orang itu Annaliese. Annaliese sama sepert Evelyn cukup popular
namun mereka sepertinya adalah rival. “
Hei! “, kata Annaliese mengejutkanku. Aku lalu membuyarkan lamunanku dan
menerima formulir yang dibawa Annaliese. Aku lalu melihat formulir itu,
ternyata formulir pendaftaran lomba karate. Sepertinya Mr. Richard melihat
sertifikat-sertifikat karate yang kusertakan saat pendaftaran masuk sekolah
ini.
Aku masih
bertanya-tanya, Annaliese? Apa hubungannya Annaliese dengan kejadian itu.
Annaliese anak yang baik kukira dan dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang
jahat. Apalagi dia tidak begitu mengenalku. Memang, sih, dia berbeda dengan
perempuan lain. Dia agak sinis denganku. Tapi, aku rasa itu adalah bawaan
sifatnya. Dan kukira tidak ada alasan maupun sebab yang pasti dia membenciku.
Namun sepertinya, ada baiknya aku agak menjauhinya.
Bel pulang berbunyi,
ku lalu segera membereskan bukuku. Hari ini aku berenana akan pergi ke toko
buku yang ada dalam mall bersama Alan. Aku ingin membeli novel dan Alan ingin
membeli hadiah untuk ulang tahun pacarnya, Nisa. Yeah, pada hari Selasa saat
aku tidak masuk sekolah, Alan menyatakan cintanya pada Nisa dan Nisa menerima
Alan sebagai pacarnya. Setelah menjelajah mall bersama Alan, akhirnya kami ke food court yang ada di mall itu. Lapar
juga. Saat memesan makanan aku melihat Annaliese dan William sedang bercengkarama
di kursi yang agak jauh dari kami. “ Alan, Annaliese dan William pacaran, ya? “, tanyaku. “ Enggak tahu.Katanya mereka sahabat namun
kedekatan mereka itu kayak orang pacaran. “ , jelas Alan. “ Memangnya kenapa? “
, sambungnya lagi. “ Tuuh, mereka ada disana. “ , jawabku sambil menunjuk
mereka, tentunya dengan tidak kentara. Karena tidak baik menunjuk-nunjuk orang
di tempat keramaian seperti ini.
“ Sebentar, ya,
Lan. Aku mau membeli minuman disana. “ , kataku sambil keluar dari bangku
menuju stand minuman. Aku sengaja mengambil jalan melewati bangku mereka saat
akan menuju bangkuku. Aku sengaja ingin menyapa mereka. Namun saat melewati
bangku mereka aku mendengar percakapan. “ Hari ini Keith sudah masuk sekolah. “
, kata William. “ Iya, aku tahu itu. Keith
tidak mengetahui itu, kan? “ , jawab
Annaliese. William menggeleng. “ Yeah, kita tetap pada rencana kita. Bila Keith
mengetahuinya kita akan memakai Rencana B yang memang agak beresiko. Dan, aku
dengar dia akan mengikuti lomba karate. Aku akan membuat rencana. Yeah, aku
akan membuatnya cidera berat saat perlombaan itu. “, terang William. “ Aku akan
mendukung segala rencanamu. “ , jawab Annaliese dengan tersenyum.
Aku lalu
meninggalkan bangku mereka aku tidak jadi menyapanya. Waktunya tidak tepat. Apa
yang sedang mereka rencanakan padaku? Apa mereka ada kaitannya dengan kejadian
sewaktu aku jatuh di hutan. Ataukah mereka yang memotret diriku dengan Shella?
Aku harus menyiapkan rencana juga, firasatku berkata akan terjadi sesuatu yang
tidak diharapkan di hari-hariku setelahnya. Mereka tadi menyinggung tentang
lomba karate-ku. Bagaimana bisa mereka
mengetahui secepat itu? Aku harus menyiapkan segalanya.
Sepertinya,
akan terjadi perang mulai dari sekarang. Seru juga. William kau belum tahu
seberapa besar kehebatanku. Aku yang akan membuatmu hancur bukan dirimu yang
membuatku hancur.
LIHAT SAJA
NANTI!
0Comments:
|
Bonjour !
Readers
![]() Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderline Affiliates
blogwalking Lolly Sylvia and Alicia Gita Arystha Special Special Taggie imymemine
|
This template and banners made by Qayyum. |
Posting Komentar