The War is Begin
Posted on Minggu, 01 April 2012 @ 04.26 with 0 comments


Masih di hari yang sama
Aku lalu terbangun. Rasanya badan ini terasa berat dan aneh. Aku lalu melihat sekeliling, aku sudah tidak ada di hutan. Aku sudah berada dalam sebuah kamar, sepertinya ini kamar kesehatan yang disediakan untuk siswa yang sakit. Aku lalu mencoba bangun, namun tiba-tiba Ms. Anne masuk. Kuurungkan niatku. “ Kau sudah bangun Keith? “ , sapa Ms. Anne. Aku mengangguk. “ Tadi, William menemukanmu di hutan dan membawamu kesini. Sepertinya kau jatuh dan mengalami benturan keras hingga kau pingsan. “ , jelas Ms. Anne. “ Bagaimana bisa William menemukanku di hutan? “ , tanyaku balik. Aku penasaran sekali. “ Kami mendengar bahwa semua orang tidak menemukanku di semua tempat, apalagi kau belum kembali setelah makan siang. Lalu Shella berkata bahwa kau masuk ke hutan. Kami panic sekali, akhirnya outbond dibatalkan untuk mencarimu bersama-sama. Akhirnya William menemukanmu dengan keadaan tidak sadarkan diri. “, lanjut Ms. Anne. Aku mengangguk paham, aku harus mengucapkan terima kasih pada William.
Sore tiba, waktunya kami pulang. Satu persatu anak mulai dijemput orang tua mereka. Yeah, setidaknya aku harus memandang iri pada mereka. Aku tidak bisa dijemput oleh orang tua. Kalau mereka tahu, aku akan dimarahi habis-habisan. Aku hanya bisa dijemput oleh Pak Benny, sopir keluarga nenekku yang baik hati sekaligus mengetahui penyamaranku. Setelah lama menanti, akhirnya mobil keluargaku datang juga. Aku segera memasukinya dengan tertatih.
“ Kak Venessa? “, aku terkejut ketika membuka pintu mobil aku melihat kakakku menjemputku. “ Kakak, bagaimana bisa ada disini? “, tanyaku dengan terbata. “ Aku libur lagipula aku ingin merasakan suasana baru. Hei, ada apa dengan penampilanmu? Meskipun aku tidak sekolah di Indonesia, aku tahu ini buka seragam perempuan. Ini tepatnya, SERAGAM LAKI_LAKI?! Apa yang kamu lakukan, Raysha? “, kata kakakku terkejut. “ Aku menyamar sebagai laki-laki. Aku ingin merasakan suasana baru. Please, jangan katakan ini pada ayah, ibu maupun nenek. “, jelasku. “ Bagaimana kau bisa merencanakan ini? Sehingga tidak ada yang tahu, Raysha! Ini terlalu berbahaya, kau tahu! “ , kata kakakku dengan sedikit marah.                 “ Semua orang di rumah tidak mengetahui ini, karena setiap aku pulang sekolah aku mengganti bajuku. Jadi tidak ada yang tahu. Namun sejauh ini yang mengetahui penyamaranku Pak Benny, Sylvia dan Alicia Malovski, lalu Kakak… “ , kataku pelan. “ SYLVIA dan ALICIA?! Sejak kapan mereka ada disini? Oh, baiklah, aku tidak akan memarahimu dan mengatakan penyamaranmu pada siapapun. Karena aku sudah memiliki mata-mata dan orang yang cocok untuk mengawasimu, Sylvia dan Alicia. Nanti aku akan menelpon mereka dan menyuruh mereka untuk melaporkan setiap kegiatanmu padaku! “ , kata kakakku. Aku tahu aku tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk. Bagaimana lagi, kakakku memang terlalu overprotective padaku. Lagipula ini salahku juga. Akhirnya, kami lalu melanjutkan mengobrol dengan topic yang lebih menyenangkan dan hangat tentunya.
Sampai di rumah, ayah dan ibu terkejut melihat kakiku juga kepalaku yang ter-perban. “ Apa yang kamu lakukan, hingga sampai seperti ini Raysha? “ , tanya ibuku terkejut. “ Aku tidak sengaja tersandung batu besar hingga terjatuh, Bu. “ , jawabku. “ Besok kamu harus ke dokter. Venessa, temani adikmu besok! “, perintah ibu. Aku dan kakak lalu mengangguk pelan. Aku lalu segera masuk ke kamar dan membersihkan diriku.  Benar- benar hari yang melelahkan.
Esoknya, aku tidak masuk sekolah. Uh, pagi-pagi sekali, aku harus terbangunkan oleh seorang dokter yang akan memeriksaku. Dokter itu lalu memeriksa kakiku. “  Sepertinya kamu mengalami luka yang cukup parah. Saya akan memberikan obat dan antiseptic. Kamu harus istirahat di rumah selama 3-5 hari hingga kakimu benar-benar sembuh total. “ , jelas dokter. “ Lalu, kepala saya tidak apa-apa, kan, dokter? Saya mengalami benturan keras waktu itu hingga membuat saya tidak sadarkan diri. “ , kataku.                             Kepalamu tidak mengalami luka yang cukup parah. Hanya mengalami sedikit shock. Kakimu yang mengalami luka cukup parah karena kau terjatuh dengan posisi yang salah dan terjerembab. “ , jelas dokter.  Setelah memberikan resep kepada kakakku yang sedari tadi ada di sampingku, dokter itu pergi  dan kakak ikut mengantarkan kepergianya.
Aku lalu masuk ke selimutku yang hangat, “ Dokter aneh! Seharusnya dia menganalisa kepalaku bukan kakiku. Tapi, biarlah… “, gumamku. Lalu kembali tidur dalam pelukan selimutku yang hangat.
Rabu, Kamis, Jumat
Tidak ada sesuatu yang istimewa di hari itu. Yeah, aku masih harus beristirahat di rumah. Tidak ada hiburan. Sebab ayah dan ibu melarangku untuk bermain dan harus di tempat tidur. Apalagi, aku tidak boleh mengakses internet atau bermain PSP-ku. Menyebalkan. Namun selain itu, hatiku masih terganjalkan akan sesuatu, saat aku jatuh di hutan. Siapa yang berkata, “ Rencana kita berhasil.. “ Aku seperti mengenal suara itu namun itu buka William. Aku yakin itu teman sekelasku. Tapi siapa?? Apa maksudnya berbicara seperti itu. Apakah pernyataan itu tertuju padaku atau tidak? Entahlah aku tidak tahu karena kau dalam posisi setengah sadar. Aku masih penasaran dengan itu.
Sabtu, 31 March 2012
Yeah, hari ini, aku masuk sekolah. Meskipun ayah dan ibu melarangku. Aku ingin masuk sekolah, aku sudah bosan di rumah, tepatnya aku mengalami homesicking. Yeah kebanyakan orang mendekskripsikan homesick sebagai suatu perasaan rindu pada kampung halaman atau rumah. Tapi, itu tidak berlaku bagiku, bagiku homesick adalah suatu perasaan benci atau bosan pada kampong halaman atau rumah.
Sampai di sekolah, aku tidak menyangka disambut seperti ini oleh teman sekelasku. Di kelas, ada bunga di bangkuku dan di papan tulis bertuliskan, “ WELCOME BACK, KEITH ^.^ “ Teman sekelasku juga membawa terompet yang bila ditekan mengeluarakan confetti. Mereka mengarahkan kertas confetti itu padaku. Uhh, rambutku penuh dengan kertas kecil yang mengkilap dan panjang itu. Namun aku begitu menikmatinya. Terima kasih semua…
Saat istirahat aku lalu menemui William, “ William, terima kasih, ya… “ , kataku tulus. William mengangguk dan tersenyum. “ Tidak apa-apa bukan masalah besar. “ , kata William. Aku lalu tersenyum. “ Sudah ya, aku mau ke ruang guru dulu untuk mengambil data absensi. “ , kata William dengan melambaikan tangan meninggalkanku. Aku kembali ke kelas dan duduk di bangkuku. Jujur aku agak melamun karena aku  merasa mengantuk.
“ Keith, ini ada formulir data yang harus kamu isi. Besok dikumpulkan di Mr. Richard. “ , kata seseorang mengagetkanku. Untuk itu aku terkejut, suara orang itu seperti suara orang yang berkata,  “ Rencana kita berhasil.. “ saat aku terjatuh di hutan sewaktu outbond. Aku lalu memandang orang itu. Orang itu Annaliese. Annaliese sama sepert Evelyn cukup popular namun mereka sepertinya adalah rival. “ Hei! “, kata Annaliese mengejutkanku. Aku lalu membuyarkan lamunanku dan menerima formulir yang dibawa Annaliese. Aku lalu melihat formulir itu, ternyata formulir pendaftaran lomba karate. Sepertinya Mr. Richard melihat sertifikat-sertifikat karate yang kusertakan saat pendaftaran masuk sekolah ini.
Aku masih bertanya-tanya, Annaliese? Apa hubungannya Annaliese dengan kejadian itu. Annaliese anak yang baik kukira dan dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang jahat. Apalagi dia tidak begitu mengenalku. Memang, sih, dia berbeda dengan perempuan lain. Dia agak sinis denganku. Tapi, aku rasa itu adalah bawaan sifatnya. Dan kukira tidak ada alasan maupun sebab yang pasti dia membenciku. Namun sepertinya, ada baiknya aku agak menjauhinya.
Bel pulang berbunyi, ku lalu segera membereskan bukuku. Hari ini aku berenana akan pergi ke toko buku yang ada dalam mall bersama Alan. Aku ingin membeli novel dan Alan ingin membeli hadiah untuk ulang tahun pacarnya, Nisa. Yeah, pada hari Selasa saat aku tidak masuk sekolah, Alan menyatakan cintanya pada Nisa dan Nisa menerima Alan sebagai pacarnya. Setelah menjelajah mall bersama Alan, akhirnya kami ke food court yang ada di mall itu. Lapar juga. Saat memesan makanan aku melihat Annaliese dan William sedang bercengkarama di kursi yang agak jauh dari kami. “ Alan, Annaliese dan William pacaran, ya? “, tanyaku. “ Enggak tahu.Katanya mereka sahabat namun kedekatan mereka itu kayak orang pacaran. “ , jelas Alan. “ Memangnya kenapa? “ , sambungnya lagi. “ Tuuh, mereka ada disana. “ , jawabku sambil menunjuk mereka, tentunya dengan tidak kentara. Karena tidak baik menunjuk-nunjuk orang di tempat keramaian seperti ini.
“ Sebentar, ya, Lan. Aku mau membeli minuman disana. “ , kataku sambil keluar dari bangku menuju stand minuman. Aku sengaja mengambil jalan melewati bangku mereka saat akan menuju bangkuku. Aku sengaja ingin menyapa mereka. Namun saat melewati bangku mereka aku mendengar percakapan. “ Hari ini Keith sudah masuk sekolah. “ , kata William. “ Iya, aku tahu itu.  Keith tidak mengetahui itu, kan? “ , jawab Annaliese. William menggeleng. “ Yeah, kita tetap pada rencana kita. Bila Keith mengetahuinya kita akan memakai Rencana B yang memang agak beresiko. Dan, aku dengar dia akan mengikuti lomba karate. Aku akan membuat rencana. Yeah, aku akan membuatnya cidera berat saat perlombaan itu. “, terang William. “ Aku akan mendukung segala rencanamu. “ , jawab Annaliese dengan tersenyum.
Aku lalu meninggalkan bangku mereka aku tidak jadi menyapanya. Waktunya tidak tepat. Apa yang sedang mereka rencanakan padaku? Apa mereka ada kaitannya dengan kejadian sewaktu aku jatuh di hutan. Ataukah mereka yang memotret diriku dengan Shella? Aku harus menyiapkan rencana juga, firasatku berkata akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan di hari-hariku setelahnya. Mereka tadi menyinggung tentang lomba karate-ku.  Bagaimana bisa mereka mengetahui secepat itu? Aku harus menyiapkan segalanya.
Sepertinya, akan terjadi perang mulai dari sekarang. Seru juga. William kau belum tahu seberapa besar kehebatanku. Aku yang akan membuatmu hancur bukan dirimu yang membuatku hancur.
LIHAT SAJA NANTI!
0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.