Bad Experience
Posted on Kamis, 29 Maret 2012 @ 01.20 with 0 comments


Yeah, setelah apa yang terjadi kemarin, untungnya semua berjalan baik-baik saja.  Willy bahkan tidak berani lagi menyentuh maupun bertatap mata denganku karena aku dilindungi oleh banyak perempuan. Hahahahaha...
25 Maret 2012
Hari ini benar-benar menyebalkan. Di hari minggu yang cerah seperti ini aku harus masuk sekolah. Sebenarnya hanya hal sepele, kamu tahu? Hanya perpisahan guru saja. Oh My God! Aku benar-benar merasa sarcastic melihat semua orang yang menangis yang terkesan dilebih-lebihkan. Bahkan, kau tahu? Teman sebangkuku saja, Evelyn, menangis tersedu-sedu di samping guru kami. Hingga guru itu bingung untuk menenangkannya. Yang paling membuatku terkejut adalah seorang Rossa, seseorang yang terlihat begitu tangguh, cool, pintar berdebat, dan bahkan aku mengakui dia lebih pantas menjadi seorang laki-laki bahkan menangis tersedu-sedu di pojok kelas. Yeah, kalau Evelyn aku bisa memakluminya, karena dia sering bersifat berlebihan terhadap semua orang, tapi, ini ROSSA! Tidak disangka.
Aku jadi agak bingung, aku terjebak dengan situasi ini. Situasi dimana aku terjebak di dalam banyak orang yang menangis. Menyebalkan.
Saat jam pulang, guru yang kebetulan mengajar kelasku, mengajak kami berfoto. Aku agak kesal dan menyesal juga sebab aku tidak bisa mengeluarkan gaya dan style –ku.  Aku harus bergaya layaknya laki-laki yang cool dan mysterious. Menyebalkan.
26 Maret 2012
Setelah kejadian kemarin, akhirnya aku bisa bernafas lega. Hari ini benar-benar menyenangkan sebab sekolah mengadakan outbond di Bogor. Yeah, untuk pertama kalinya aku keluar dari Jakarta yang sesak. Pertama kalinya aku berada di Bogor, aku merasa senang sekali. Ini berbeda dengan di Jakarta. Disini lebih sejuk apalagi aku ada di daerah puncak. Sebenarnya, outbond-nya biasa saja, sebab jenis permainannya sudah sering aku mainkan saat acara Fresh and Fun Day yang diadakan sekolah lamaku di Paris.  Namun, rasanya tetap saja berbeda, karena aku bermain di tengah suasana dan teman yang baru.
Ada sedikit cerita, waktu outbond ini. Waktu permainan jump the high rope , ada sedikit kejadian romantis yang terjadi. Dalam permainan ini, laki-laki yang berbadan besar harus menjadi tumpuan teman-temannya agar bisa melompat di tali yang tinggi itu. Jujur saja aku merasa kasihan, aku ini, kan masih perempuan. Tentu saja aku masih memiliki rasa iba yang mendalam pada tiap orang melebihi laki-laki. Pada waktu giliran Jason melompati tali itu, tidak sengaja dia terjatuh. Langsung saja Savira yang sudah berada di sisi tali yang lain segera memegang tangan Jason agar tidak terjatuh dalam posisi yang lebih membahayakan. Namun sangat disayangkan, Savira tidak langsung jatuh ke pelukan Jason seperti di romantic movies yang sering aku tonton, sebab Savira masih bisa menahan dirinya dengan berpegangan pada batang pohon. Yeah, jujur aku akui Savira memang memiliki perasaan khusus pada Jason. Bahkan hampir satu kelas mengetahuinya, namun mengapa Jason tidak mengetahui itu? Ah, yang penting itu bukan urusanku. Tapi, ketika aku memalingkan muka disisi yang lain, aku melihat seorang perempuan yang tersenyum sinis kepada Savira. Savira tidak mengetahui itu dan aku juga tidak mengetahui siapa perempuan itu. Namun aku bisa melihat bahwa tatapan perempuan itu menyinarkan sinar kebencian terhadap Savira.
Tiba-tiba Alan menepuk pundakku, “ Panas ya, Keith! “ , katanya sambil berbisik. “ Kamu cemburu dengan ‘mereka’ ? “, ejekku. Alan menggeleng kuat-kuat dan menjawab, “ Aku, kan menyukai Nisa. “ Kami lalu tertawa bersama setelah mendengar jawaban Alan.  
Aku masih penasaran dengan perempuan itu. “ Outbond tahap pertama sudah selesai. Sekarang waktunya istirahat. Silakan mengambil makanan di dekat mobil sekolah di wali kelas masing-masing. “, kata Mrs. Anne lewat mikrofon. Aku lalu berjalan ke mobil sekolah yang letaknya lumayan jauh bila berjalan kaki. Aku sangat menikmati rimbunnya pepohonan di tempat itu hingga tak sengaja aku tersandung batu dan menubruk seorang perempuan.
“ Maaf. “, kataku. Oh, tidak, perempuan yang aku tubruk adalah perempuan yang tersenyum sinis pada Savira. Perempuan itu lalu menjawab menyadarkan lamunanku, “ Iya. Tidak apa-apa. “ Kami lalu berdiri. “ Namaku Keith Gillbert. Siapa namamu? “ , tanyaku.                    “ Aku Stella Taner. Oh, ya, sudah ya. Senang berkenalan denganmu. “, jawab ‘perempuan’ yang bernama Stella sambil melangkahkan kaki meninggalkanku.
...
Setelah makan aku kembali ke tempat outbond. Aku sengaja mengambil jalan memutar yang agak jauh. Aku ingin pergi ke sungai. Sampai di sungai, aku mendengar seseorang yang menangis. Aku menghampirinya. Ternyata itu Stella. “ Kamu kenapa? “, tanyaku. Stella tiba-tiba memelukku. Jujur aku agak terkejut. “ Aku benci dengan Savira karena dia merebut Jason dariku. Dulu aku pacaran dengan Jason, namun kami akhirnya putus. Aku yakin ini disebabkan oleh Savira! Demi mendapatkan Jason lagi, aku bahkan rela menghadapi fitnah buruk yang menimmpa diriku!“, katanya sambil menangis sesegukan. Aku lalu melepaskan pelukannya. “ Bersikaplah bijaksana dan bersabarlah. Kalau Jason memang untukmu dia akan kembali padamu. “ , kataku. Stella lalu mengusap air matanya dan mengangguk. Aku tersenyum dan menghapus air mata yang tersisa di pipinya.
Tiba-tiba aku merasa ada sinar blitz yang mengenai diriku. Aku lalu tersadar. Oh, Tuhan, jangan-jangan ada yang mengintip dan memotret diriku dengan Stella tadi. OMG, aku tidak mungkin membuat skandal yang menyusahkan diriku lagi. Berbagai bayangan buruk menyita dan datang silih berganti di pikiranku.
Aku lalu segera berdiri dan berlari mengejar orang yang memotretku. Aku mengejar jauh hingga masuk ke hutan. Tidak aku pedulikan Stella yang berteriak padaku. Aku berlari jauh. Namun tiba-tiba aku merasa diriku terhuyung-huyung dan terjatuh. Aku merasa mataku berkunang-kunang. Aku lalu memegang keningku dan melihat darah segar di tanganku. Samar-samar aku mendengar suara, “ Rencana kita berhasil. “ Suara yang kukenal namun bukan suara William. Oh, Tuhan apa yang terjadi?! Untuk saat itu, aku merasa tubuhku tidak bisa digerakkan dan mataku tidak lagi kuat untuk digerakkan dan ingin terpejam.
Oh, Tuhan apa yang terjadi? Tolong selamatkan aku...
sengaja tidak aku terus kan biar readers berangan-angan apa yang terjadi selanjutnya

Au Revoir ~
0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.