Long Day
Posted on Jumat, 23 Maret 2012 @ 06.18 with 0 comments


Masih di hari yang sama tanggal 21 Maret 2012
DIA?!
Apakah dia Evan Barbara?  Evan adalah sahabat karibku. Ya, lebih dekat dari kedekatanku dengan Sylvia dan Alicia. Tapi, Evan berada di Prancis dan dia dirawat di rumah sakit karena komplikasi paru-paru. Itu tidak mungkin! Tapi, benarkah itu dia? Aku lalu memasukkan surat “tantangan” itu dalam tasku. Aku lalu berjalan keluar menuju keluar sekolah dan bergegas pulang. Hatiku masih dipenuhi tanda tanya, apakah itu benar dia?
Sampai di rumah aku benar-benar masih memikirkannya. Bahkan aku tidak bisa tidur karena itu. Yeah, ini surat tantangan biasa namun surat ini kemungkinan dari orang yang aku kenal dan kemungkinan 80% itu memang benar dia. Tapi, yang kau tahu dia ada di Paris dan tidak ada disini. Kalau seandainya memang benar dia, kau mungkin akan merasa sedih karena secara tidak langsung kau telah menyakiti hatinya. Aku bisa gila memikirkan ini semua…

22 Maret 2012
Akhirnya dugaanku benar. Aku bangun dengan mata panda. Kemarin malam aku tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan “itu” . Yeah, tidak ada waktu untuk mengurus mata panda ini karena aku juga bangun cukup terlambat jam setengah enam, padahal jam masuk sekolah pukul setengah tujuh. Aku bergegas memasukkan buku-buku ke dalam tas dan bergegas mandi.
Sampai di sekolah, tepatnya di gerbang sekolah, ada seorang perempuan yang menghampiriku. “ Hallo, namaku Putri. Aku kelas XI D. Salam kenal, ya, Kak. “, sapa perempuan yang bernama Putri itu. AKu menjawabnya dengan mengangguk sekaligus tersenyum. Aku fikir dia akan meninggalkanku setelah berkenalan denganku. Namun dugaanku salah dia tetap mengikutiku. “ Eh, kapan-kapan kita jalan-jalan, yuk? “ , “ Mata kamu kenapa? ” . Tuhan dia tidak berhenti berceloteh terus menerus. Aku lalu berkata padanya, “ Putri, aku akan masuk ke kelas. Kamu tahu, kan kita sudah cukup bahkan lebih dari cukup untuk terlambat. Dan, kamu jangan berceloteh lagi, lihat semua orang melihat kita. “ Putri mengangguk dan tersenyum, “ Baiklah, tapi, nanti kita makan siang bareng ya. Dadaaaa… “ Setelah Putri pergi aku benar-benar bernafas lega. Akhirnya bebas sudah.
Saat istirahat tiba, aku sengaja pergi ke balkon sekolah. Namun sebelumnya aku titip pesan pada Alan untuk menyampaikan pada Putri untuk mengatakannya bahwa aku ada eskul. Aku benar-benar ingin tenang dan sendirian saat ini. Saat aku bersantai, tiba-tiba datang 2 orang laki-laki, aku yang terkejut segera sembunyi di balik tanaman hias yang lumayan banyak, tinggi, sekaligus banyak celah. Aku mendengarkan pembicaraan mereka.
“ Hey, ingat besok kita akan membuat Keith hancur! Earl, kamu sudah pastikan, kan, kalau dia sudah membaca surat itu? ” , kata seorang laki-laki. Untuk saat pertama melihatnya, wajahnya seperti Evan Barbara. Apakah dugaanku benar?! Aku lalu mendengarkan pembicaran mereka lagi. “ Iya, dan nanti aku akan memberitahunya bahwa dia harus ke balkon sekolah setelah pulang sekolah. Aku akan meletakkan surat pemberitahuan itu di lokernya… “ , jawab Earl. “ Okelah. Semua sudah diatur. Ayo kita pergi dari sini.  Kita harus meletakkan surat itu sekarang di loker Keith“, kata laki-laki itu sambil merangkul Earl mengajaknya pergi. Aku lalu keluar dari tempat persembunyianku dan segera pergi ke kelas. Aku tidak sabar menunggu jam pulang. Aku penasaran sekali dengan ini…
Bel pulang berbunyi, aku segera menuju lokerku. Kini aku harus membuka lokerku dengan hati-hati. Aku membuka loker dengan sedikit celah. Dengan satu tangan aku berusaha mencari surat itu. Akhirnya ketemu! Aku lalu membuka surat itu.
Besok jangan lupa, setelah pulang sekolah temui aku di balkon sekolah. Don’t be coward men!
Aku lalu memasukkan surat itu dan bergegas pulang. Bila mereka ingin menghancurkanku. Aku bisa menghancurkan mereka lebih dari ini. Tapi, aku butuh bantuan dan aku tahu siapa dia…

23 Maret 2012
Yeah, hari ini adalah hari “tantangan” itu. Aku membuat keputusan besar! Aku akan minta bantuan pada Sylvia dan Alicia Malovski. Aku sudah menghubungi mereka dan mereka setuju untuk membantuku dan mereka berkata, “ We’re all behind you! “
Akhirnya waktu pulang tiba. Sebelum pergi ke balkon, aku menelpon Sylvia dahulu. “ Sylvia, Alicia, kalian sudah ada di balkon, kan? Jangan lupa sembunyi di belakang tanaman hias yang ada di ujung balkon. “            “ Apa mereka sudah datang? Baiklah, aku akan segera kesana. “ Ternyata Sylvia, Alicia dan laki-laki itu sudah ada disana.
Aku lalu segera berlari menuju balkon. Dalam perjalanan aku masih merasa bimbang. Benarkah itu Evan? Ah, sudah terlambat kini aku sudah sampai di atas.
“ Hey.. Aku Keith Gillbert. Aku datang kesini atas permintaanmu. “ , sapaku pada laki-laki yang membelakangiku. Laki-laki itu berbalik. Oh, tidak! Itu benar Evan! Laki-laki itu lalu memperkenalkan diri, “ Aku William Barbara. “ Aku tidak mungkin menyanggahnya, kalau aku menyanggahnya aku akan membuka identitasku. Aku benar-benar bimbang. “ Lalu apa masalahmu? “, jawabku untuk menutupi keterkejutanku. “ Aku tidak suka apabila kau berdekatan dengan Putri. Aku dengar kau merayunya. “          “ HEI, jangan bicara yang tidak-tidak! Aku tidak menyukainya bahkan aku tidak suka dia ada di dekatku! Dia yang memulai duluan! Kau benar-benar tidak bisa menjaga pasanganmu! “, kataku. “ Hei, dasar kau benar-benar ‘ kucing pencuri ‘ , kau fikir kau itu yang terbaik?! … “ , imbuhnya, dia terus berceloteh dan mengolok-olokku dengan kata-kata yang buruk. Aku tidak mungkin menyebut semuanya, terlalu panjang dan terlalu “buruk” untuk ditulis.
Namun, tiba-tiba William memukulku namun aku berhasil menangkisnya lalu membantingnya hingga terjatuh. Begini-begini aku ini ahli karate dan aku sudah mendapat sabuk cokelat, kurang satu tingkat menuju sabuk hitam. “ Aku tidak suka kekerasan. Hanya orang pengecut yang melakukan kekerasan. “, kataku lalu meninggalkannya.
Setelah turun dari balkon, aku mengirim pesan singkat kepada Alicia,
Aku sudah mendapatkan bukti audio dari tape recorderku. Bagaimana kalian, apakah kalian sudah mendapatkan bukti dari kamera kalian? Kalian, kan fotografer. “
Alicia menjawab
Tentu saja, kau juga telah mengikuti saran kami yaitu tidak memakai kekerasan. Untuk berjaga-jaga bila dia juga memakai cara yang sama dengan kita. Tinggal menunggu, apakah dia menguploadnya atau tidak. Kalau iya, kami akan segera beraksi…
Aku tidak membalas pesan mereka. Aku segera pulang ke rumah. Sampai di rumah aku segera tidur.
Sorenya, aku membuka akun twitter ku. Oh, banyak sekali mention yang tertuju padaku.
“ Kau benar-benar hebat! @... “ “ Bila William mengganggumu, kami akan mendukungmu dan membalasnya, @... “ etc. Sepertinya, William benar-benar menguploadnya namun Sylvia-Alicia bergerak cepat menguploadnya. Aku lalu melihat akun twitter William, dia benar-benar mengupload foto-fotonya. Namun itu tidak berarti banyak, karena poseku kurang begitu meyakinkan disitu. Berbeda dengan pose William yang diambil Sylvia-Alicia, begitu meyakinkan kalau dia melakukan kekerasan padaku. Selain itu, aku juga memiliki bukti yang lebih spesifik, aku membawa tape recorder, yang merekam pembicaraan kami dari awal sampai akhir.
Ahhh, akhirnya. Kuanggap masalah ini selesai. Kalaupun belum selesai, aku sudah memiliki payung untuk mengatasi hujan yang dibuat William. #Entahlah, aku mengetahui kata-kata atau lebih tepatnya peribahasa ini dari Alan, karena dia mengucapkannya setiap hari#
Namun aku masih penasaran, aku yakin bahkan lebih dari yakin dia Evan Barbara. Penglihatanku tidak mungkin salah, aku sudah bersamanya lebih dari 10 tahun. Tapi, mengapa dia mengatakan dirinya William?
Ah, sudah ah, sampai disini dulu…
~ Au Revoir ~
to be continued…
0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.