Second Day
Posted on Rabu, 21 Maret 2012 @ 18.37 with 0 comments


Yeah, pagi ini adalah hari keduaku masuk sekolah. Aku duduk disamping Evelyn. Sulit sekali mendeksripsikan Evelyn, tapi, aku rasa dia cukup popular di kalangan laki-laki dan adik kelas. Aku mendengar bahwa dia berpacaran dengan seorang adik kelas bernama Ian Wilson. Aku tidak mengetahui secara pasti jalan hidupnya. Dan itu pastinya bukan urusanku. Untuk saat ini, penyamaranku sebagai, “Keith” memang berjalan dengan lancar. Tapi, aku baru menyadari sesuatu, penyamaranku tidak mungkin bisa berjalan lancar, karena ada dua orang yang mungkin bisa membeberkan identitasku. Dua kakak adik yang merupakan sahabat dan murid kakakku, Alicia dan Sylvia Malovski. Entah sejak kapan mereka tinggal disini…
Dugaanku benar, mereka bahkan mengenaliku pada saat pandangan pertama. “ Kamu bisa saja menipu semua orang, tapi, kamu tidak akan bisa menipu penglihatan kami. “ , kata Sylvia dengan tajam. “ Yeah, Raysha, kami sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun. Sejak kecil kita juga selalu bersama, jadi kami tahu semuanya tentangmu…“, tambah Alicia. Untuk saat itu, aku merasa dadaku sesak dan bingung harus menjawab apa. “ Okay, kalian menang. Aku memang Raysha Gillbert . Tapi, jangan katakana semua ini pada orang lain. “, jawabku. Aku harus terlihat tegar untuk menutupi kegugupanku. Sylvia dan Alicia lalu mengangguk tanda setuju.
Aku lalu kembali ke kelas bersama mereka. Tentu saja aku berjalan di belakang mereka. Aku tidak boleh membuat skandal yang akan menyusahkan diriku lagi. Aku lalu segera menghampiri Alan. Alan memang sahabat pertamaku di sekolah ini. Dia juga memiliki banyak teman perempuan maupun laki-laki. Aku dan Alan lalu mengobrol dengan seru. “ Hey, Keith, bagaimana kalau nanti waktu ada acara sekolah, kamu sekamar denganku? ”, kata Alan tiba-tiba. Aku yang masih tertawa lalu merasa mual dan tersedak.                         APA? ”, teriakku. Untuk saat itu aku bingung untuk menjawabnya. Apa sekamar? Yang benar saja, aku, kan perempuan?! Tapi, aku tidak mungkin menjawab aku menginginkan kamar sendiri. Aku bisa menimbulkan kesan sombong nantinya. “ Kenapa kau bingung Keith, tentang masalah kamar, aku beritahukan satu hal, ya. Sekolah ini, kan, jumlah muridnya ganjil. Jadi nanti ada 1 murid yang tidur dan memiliki kamar sendiri. Biasanya sih, yang tidur di kamar itu bisa merintah apa saja ke teman-temannya. Jadi kayak raja begitu, Keith. Kedudukannya sama dengan Ketua OSIS. Kedudukan itu berlaku selama 1 tahun. Itu enaknya sekolah disini, murid bisa berbuat sesuka hati tanpa dibatasi. Namun ada syarat untuk mendapatkan itu semua. Kamu harus juara lomba yang diadakan oleh Ketua OSIS, kalau kemarin, sih, menembak perempuan yang kamu benci dan kamu harus jadi pacarnya sampai kamu lulus, tapi aku  tidak tahu tahun sekarang apa. Kayak tahun kemarin Martin nembak Nirma “, kata Alan menjelaskan.  Oh My God, kenapa begitu sulit persyaratannya. Tapi, aku harus bisa demi menyelamatkan identitasku.
Bel pulang berbunyi, aku lalu segera keluar kelas dan menuju atap sekolah yang memang terbuka. Aku ingin beristrahat sejenak. Setelah satu jam beristirahat, aku lalu turun ke lantai bawah dan menuju lorong kelas. Aku ingin mengambil buku diaryku di loker. Saat aku membuka loker. Oh My Gosh, ratusan surat menubrukku. Aku berfikir, aku tidak mungkin bisa membersihkan semua ini dan tidak mungkin bisa membawa pulang dan membacanya satu persatu. Ah, benar-benar menyebalkan. Aku lalu memasukkan semuanya berjejal ke dalam loker. Namun tiba-tiba ada selembar kertas jatuh, kertas berwarna merah yang bernuansa menyeramkan dan bertuliskan dengan tinta merah, aku lalu membacanya.
Keith…
Aku benci denganmu, aku benci kau menjadi popular. Kau membuat pacarku menyukaimu dan memutuskanku. Kalau kau memang laki-laki datang ke balkon sekolah besok Jumat, 23 Maret 2012. Jangan membawa teman, buktikan kalau memang kau bukan pengecut!
                                                                    
                                                                    AKU  
Surat yang aneh, tapi aku penasaran dengan orang itu. Sebenarnya siapa orang itu, apakah dia ada di dekatku? Aku seperti mengenal tulisannya. Tidak asing lagi. Apa jangan-jangan…
Tapi, itu tidak mungkin. Tapi aku merasa itu dia…
DIA?!

To be Continued…
0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.