Fake Worlds; | |
let's get up let's get on it can we finish what we started | |
Second Day
Posted on Rabu, 21 Maret 2012
Yeah, pagi ini adalah hari
keduaku masuk sekolah. Aku duduk disamping Evelyn. Sulit sekali mendeksripsikan
Evelyn, tapi, aku rasa dia cukup popular di kalangan laki-laki dan adik kelas.
Aku mendengar bahwa dia berpacaran dengan seorang adik kelas bernama Ian
Wilson. Aku tidak mengetahui secara pasti jalan hidupnya. Dan itu pastinya
bukan urusanku. Untuk saat ini, penyamaranku sebagai, “Keith” memang berjalan
dengan lancar. Tapi, aku baru menyadari sesuatu, penyamaranku tidak mungkin
bisa berjalan lancar, karena ada dua orang yang mungkin bisa membeberkan
identitasku. Dua kakak adik yang merupakan sahabat dan murid kakakku, Alicia
dan Sylvia Malovski. Entah sejak kapan mereka tinggal disini…
Dugaanku benar, mereka bahkan
mengenaliku pada saat pandangan pertama. “ Kamu bisa saja menipu semua orang,
tapi, kamu tidak akan bisa menipu penglihatan kami. “ , kata Sylvia dengan
tajam. “ Yeah, Raysha, kami sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun. Sejak kecil
kita juga selalu bersama, jadi kami tahu semuanya tentangmu…“, tambah Alicia.
Untuk saat itu, aku merasa dadaku sesak dan bingung harus menjawab apa. “ Okay,
kalian menang. Aku memang Raysha Gillbert . Tapi, jangan katakana semua ini
pada orang lain. “, jawabku. Aku harus terlihat tegar untuk menutupi
kegugupanku. Sylvia dan Alicia lalu mengangguk tanda setuju.
Aku lalu kembali ke kelas bersama
mereka. Tentu saja aku berjalan di belakang mereka. Aku tidak boleh membuat
skandal yang akan menyusahkan diriku lagi. Aku lalu segera menghampiri Alan.
Alan memang sahabat pertamaku di sekolah ini. Dia juga memiliki banyak teman
perempuan maupun laki-laki. Aku dan Alan lalu mengobrol dengan seru. “ Hey,
Keith, bagaimana kalau nanti waktu ada acara sekolah, kamu sekamar denganku? ”,
kata Alan tiba-tiba. Aku yang masih tertawa lalu merasa mual dan tersedak. “ APA? ”, teriakku. Untuk saat itu aku bingung
untuk menjawabnya. Apa sekamar? Yang benar saja, aku, kan perempuan?! Tapi, aku
tidak mungkin menjawab aku menginginkan kamar sendiri. Aku bisa menimbulkan kesan
sombong nantinya. “ Kenapa kau bingung Keith, tentang masalah kamar, aku
beritahukan satu hal, ya. Sekolah ini, kan, jumlah muridnya ganjil. Jadi nanti
ada 1 murid yang tidur dan memiliki kamar sendiri. Biasanya sih, yang tidur di
kamar itu bisa merintah apa saja ke teman-temannya. Jadi kayak raja begitu,
Keith. Kedudukannya sama dengan Ketua OSIS. Kedudukan itu berlaku selama 1
tahun. Itu enaknya sekolah disini, murid bisa berbuat sesuka hati tanpa
dibatasi. Namun ada syarat untuk mendapatkan itu semua. Kamu harus juara lomba
yang diadakan oleh Ketua OSIS, kalau kemarin, sih, menembak perempuan yang kamu
benci dan kamu harus jadi pacarnya sampai kamu lulus, tapi aku tidak tahu tahun sekarang apa. Kayak tahun
kemarin Martin nembak Nirma “, kata Alan menjelaskan. Oh My God, kenapa begitu sulit persyaratannya.
Tapi, aku harus bisa demi menyelamatkan identitasku.
Bel pulang berbunyi, aku lalu
segera keluar kelas dan menuju atap sekolah yang memang terbuka. Aku ingin
beristrahat sejenak. Setelah satu jam beristirahat, aku lalu turun ke lantai
bawah dan menuju lorong kelas. Aku ingin mengambil buku diaryku di loker. Saat
aku membuka loker. Oh My Gosh, ratusan surat menubrukku. Aku berfikir, aku
tidak mungkin bisa membersihkan semua ini dan tidak mungkin bisa membawa pulang
dan membacanya satu persatu. Ah, benar-benar menyebalkan. Aku lalu memasukkan
semuanya berjejal ke dalam loker. Namun tiba-tiba ada selembar kertas jatuh,
kertas berwarna merah yang bernuansa menyeramkan dan bertuliskan dengan tinta
merah, aku lalu membacanya.
Keith…
Aku benci denganmu, aku benci kau menjadi popular. Kau membuat
pacarku menyukaimu dan memutuskanku. Kalau kau memang laki-laki datang ke balkon
sekolah besok Jumat, 23 Maret 2012. Jangan membawa teman, buktikan kalau memang
kau bukan pengecut!
AKU
Surat yang aneh, tapi aku
penasaran dengan orang itu. Sebenarnya siapa orang itu, apakah dia ada di
dekatku? Aku seperti mengenal tulisannya. Tidak asing lagi. Apa jangan-jangan…
Tapi, itu tidak mungkin. Tapi aku
merasa itu dia…
DIA?!
To be Continued…
0Comments:
|
Bonjour !
Readers
![]() Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderline Affiliates
blogwalking Lolly Sylvia and Alicia Gita Arystha Special Special Taggie imymemine
|
This template and banners made by Qayyum. |
Posting Komentar