Fake Worlds; | |
let's get up let's get on it can we finish what we started | |
New Friend
Posted on Selasa, 03 April 2012
Senin, 2 April 2012
Yeah, setelah
aku mendengarkan pengakuan secara tidak langsung dari William, aku mulai
berfikir, “
Sebenarnya apa salahku hingga aku dibenci seperti itu? “ Jujur saja memang
Putri masih mendekatiku namun hingga saat ini, aku masih terbilang “
MENGACUHKANNYA “ Aku masih belum berfikir untuk mendekati Putri untuk membalas
dendam atas perbuatan yang dilakukan William kepadaku. Memang itu ide yang
bagus namun aku tidak yakin akan akibat yang kuterima nantinya.
Hari ini, aku
masuk sekolah seperti biasa. Saat aku memasuki gerbang sekolah, tiba-tiba
William menghampiriku dan menyapaku. “ Selamat pagi, Keith. “ , sapanya. Aku mengangguk.
“ Sebelumnya terima kasih, ya, karena kau sudah menyelamatkanku sewaktu outbond kemarin. Aku tidak sempat
mengatakannya kemarin. “, kataku sedikit berbasa-basi. William mengangguk
tersenyum. Tidak biasanya dia tersenyum seperti ini, apa sikapnya sekarang ini
ada hubungannya dengan “RENCANA” yang aku dengar kemarin? “ Oh, ya, Keith, kamu
akan mengikuti lomba karate, ya? “ , tanyanya. “ Iya. Darimana kamu tahu? Aku
belum mengatakan ini pada siapapun. “ , tanyaku menyelidik. “ Aku melihat
namamu di daftar calon peserta lomba karate di meja Mr. Richard. Oh, ya,
kebetulan lomba itu diadakan di tempat yang sama dengan lomba judo. Aku akan
mengikuti lomba judo. Jadi kita berjuang bersama, ya! “
Akhirnya sampai
juga di kelas. Aku lalu segera menghampiri bangkuku dan duduk disana. “ Hey,
Keith, kau tahu hari ini ada pelajaran olahraga jam ke 3-5? ” , tanya Alan yang
tiba-tiba datang dan menempuk bahuku. “ Iya. Memang kenapa? “ , tanyaku agak
acuh. “ Pelajaran hari ini renang, lho! Menyebalkan, tau gak, Keith! Soalnya aku gak
bisa renang sama sekali “ , jawab Alan. “ APA! RENANG?! “ , jawabku dengan
seteng ah terkejut. Oh, Tuhan kenapa seperti ini jadinya. Apakah identitasku
akan terbongkar secepat ini? “ Sebentar, ya, Lan. Aku mau keluar dahulu. “ ,
kataku memutus pembicaraan Alan dan berlari ke taman sekolah. Yeah, aku ingin
berfikir dan menenangkan diriku. “ Hey, Keith! “ , teriak Alicia dan Sylvia
bersamaan di telinga kanan dan kiriku. “ What?
Don’t disturb me, now, please! ”,
kataku agak sedikit kesal. “ Kami tahu apa yang membuatmu bingung. Follow me, right now. “, kata Sylvia
dengan menggandengku ke suatu tempat. Alicia mengikuti kami dari belakang.
Yeah, mereka
menyeretku di sebuah ruang. “ Ini ruang
pertemuan. Namun ruangan ini sudah tidak terpakai. Jarang sekali murid yang
datang kesini sebab tempatnya terlalu jauh dan agak memisah. “ , jelas Sylvia.
“ Disini aman. Tidak aka nada orang yang
melihat kita disini. “, sambung Alicia dengan tertawa kecil. “ Kami tahu
hari ini adalah pelajaran renang. Kami akan menolongmu. “ , kata Alicia. Sylvia
lalu berbalik menuju lemari yang ada di ruangan itu. “ Kami menyimpan barang
berharga kami disini. Yeah, ini seperti rumah kedua kami. Lihatlah sekeliling
kami selalu membersihkannya tiap minggu. “ , kata Sylvia sambil terus mencari
sesuatu yang diinginkannya. Sylvia lalu berbalik sepertinya dia sudah
menemukannya. “ Nah, ini dia! “ , katanya sambil menyodorkan sebuah baju renang
tepatnya itu baju renang tertutup yang dipergunakan tiap orang untuk menyelam
di dasar laut. “ Kalian gila?! Bagaimana
bisa aku memakai ini? “ , tanyaku. “ Keith, tidak ada pilihan lain. Kamu
harus memakai ini atau kau ingin penyamaranmu terbongkar? Sudah, bilang saja dengan Mr. Richard kamu
lupa tidak membawa celana renang karena tertukar
dengan baju menyelam ini. “ , jelas Alicia. “ Baiklah, sebelumnya terima kasih
atas bantuannya. Aku pergi dahulu, ya. “, kataku sambil bergegas pergi
meninggalkan ruangan itu.
Aku lalu
berjalan menenteng tas berisi baju menyelam dengan gembira. “ Apa yang kau
bawa, Keith? ” , kata William tiba-tiba menepukku dari belakang. Membuatku
terkejut saja. “ Eumm, eumm, ini baju menyelam. Aku salah membawa waktu
berangkat tadi. Bungkusan yang berisi celana renang tertukar dengan baju
menyelamku. “ , kataku sambil menunjukkan tas yang kubawa. Untung saja. “ Ouh,
kamu pintar menyelam, ya? “, tanya Keith lagi. “ Ya sedikit-sedikit. Tiap tiga
bulan sekali aku melakukan itu. Yeah, kakakku selalu memaksaku untuk mengikuti
olahraga menyelam bersamanya. “ William mengangguk. “ Apakah kau mau aku
pinjami celana renangku. Kebetulan aku membawa dua. “ , tambah William. “ Ah,
enggak. Ini sudah cukup, kok. Sudah ya, aku duluan. Aku harus menemui Mr.
Richard. “, kataku agak terburu-buru. Yeah, aku tahu kalau aku mengikuti William
terus dia pasti akan terus memaksaku memakai celana renangnya.
Saat aku
berlari, tiba-tiba aku menabrak seseorang. “ Maaf. “ , kataku turut bangun
membantu merapikan buku laki-laki itu yang terjatuh karenaku. “ Terima kasih.
Oh, kamu Keith Gillbert, ya? Kamu ikut eskul karate kemarin, kan? “, sapa
laki-laki itu ramah. “ Eh, eummm, iya. Bagaimana kau bisa mengetahui itu? Aku
rasa kita belum mengenal satu sama lain. “, sambungku. “ Oh, namaku Nathanael
Mountesquieu. Panggil saja aku Nathan. Aku ini seniormu, lho! “, katanya. “ Benarkah? Bagaimana bisa?! Badge kelasmu
menunjukkan garis hijau, itu tandanya kamu kelas XI sama sepertiku. “ , kataku
sedikit meremehkannya. “ Yeah, memang. Namun, saat karate aku sudah mencapai
sabuk hitam dan kau baru sabuk cokelat. “ , katanya tersenyum penuh kemenangan.
“ Oh, ya? Baiklah. Tenang saja, aku akan menyusulmu. Sudah ya, aku ada sedikit
urusan penting. Bye! “ , kataku
sambil melambaikan tangan.
Laki-laki itu
seru dan menyenangkan juga. Kelihatannya dia memang mudah bergaul dengan siapa
saja. Namanya Nathan. Ahh, nanti aku akan menanyakan itu pada Alan.
Sampai di
kelas, aku segera menghampiri Alan. “ Alan, kamu tahu sesuatu tentang Nathanael
Mountesquieu? “ , tanyaku. “ Ooh, dia laki-laki pintar, mudah bergaul, ramah.
Sama sepertimu juga, dia berasal dari Prancis. Bahkan dia seringkali menjuarai
lomba karate maupun Sains! Sebelum kamu datang dia berada di tingkat 1 ‘Daftar Cowok Yang Paling Ingin Dikencani’
, tapi, setelah kamu datang dia
tersingkir menjadi peringkat dua dan peringkat pertamanya kamu. “ , jelas Alan.
“ Memangnya ada chart seperti itu? Darimana kamu tahu? “ , tanyaku balik dengan
tertawa kecil. “ Tentu saja ada. Aku mengetahui itu dari Nisa. Katanya, anak
perempuan disini memiliki komunitas namanya, ‘WLF’ , aku tidak mengetahui
singkatan apa WLF itu. WLF memiliki satu webpage
khusus dimana semua member WLF bisa share satu sama lain. Di webpage itu sering diadakan votes, salah satunya ‘Cowok Yang Paling Ingin DIkencani’ itu.
“ , jelas Alan. AKu lalu mengangguk-angguk.
Akhirnya
setelah melewati pelajaran jam ke 1-2 yaitu Budaya, akhirnya pelajaran olahraga
datang juga. Sebelum pelajaran olahraga dimulai, kami berganti pakaian dahulu.
Aku lalu segera melesat pergi ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi aku segera
mengganti bajuku lalu melesat menuju ruang kolam renang sebelum ada yang
memergokiku.
“ Keith,
mengapa kau memakai baju menyelam bukannya celana renang? “ , tanya Mr. Richard
keheranan. “ Celana renang saya tertukar
dengan baju menyelam ini. “, jawabku lantang. Yeah, untuk menutupi rasa cemasku
ini. Setelah semua berkumpul pelajaran dimulai. Hari ini adalah pelajaran
renang gaya dada dan kupu-kupu.
Yeah, untung
saja aku sudah cukup mahir dalam renang jadi aku tidak mengalami kesulitan yang
berarti. Yeah, ada kejadian lucu sewaktu pelajaran renang ini, William tidak
mahir dalam gaya kupu-kupu. Dia
melakukannya dengan sangat lucu. Oh, ya, pelajaran renang kali ini, kelasku
digabung dengan kelas Nathan. Yeah, jadi kelas kami berlomba untuk mendapat
nilai bagus saat latihan renang tadi.
Setelah
pelajaran renang, aku segera melesat ke kamar mandi. Yeah, untuk kedua kalinya
aku tidak ingin ketahuan. Terlalu berbahaya. Tiba-tiba aku merasa ada yang
menguntitku. Aku berbalik. “ Nathan?” , kataku terkejut setelah melihat sesosok
orang yang menguntitku itu. “ Hey, kau akan gangti baju, ya? Bolehkan aku ikut
denganmu?”, tanya Nathan dengan wajah innocent.
Aku bimbang sekali saat itu. Kalau aku melarangnya dia pasti akan curiga
padaku. Apalagi pelajaran jam selanjutnya akan dimulai. Aku harus bagaimana?? “
Eummm, eummm, oke deh. “ , kataku dengan terpaksa.
Bagaimana ini?
Bagaimana aku bisa sebodoh ini, sih? Sepertinya aku harus meminyta tolong
dengan seseorang tapi dengan siapa?
s'il vous plaît aidez moi déesse Fortuna. ne
laissez pas mon destin de finir comme ça!
0Comments:
|
Bonjour !
Readers
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderline Affiliates
blogwalking Lolly Sylvia and Alicia Gita Arystha Special Special Taggie imymemine
|
This template and banners made by Qayyum. |
Posting Komentar