Comeback!
Posted on Selasa, 17 April 2012 @ 20.40 with 0 comments



Sebelumnya, aku minta maaf kepada kalian semua. Yeah, hampir seminggu ini aku tidak membuat posting cerita. Maaf sekali, ak ucapkan tulus setulusnya dari hatiku ^^ Yeah, sebab banyak tugas menumpuk apalagi aku sakit juga. Sekali lagi, maaf ya ^^
Yeah kita mulai cerita selanjutnya…
Nathanael terus mengikutiku. Yeah hatiku sungguh cemas sekali. Aku berdoa terus menerus, hingga tiba-tiba terdengar bunyi telepon berdering dari ponselku. Aku melihatnya, dari Kak Vennessa! Lalu ide brillian terlintas di kepalaku. Aku segera menjawab telepon itu, “ Mr. Richard ada apa? Tidak biasanya menelepon di nomor ponsel saya? Oh, saya harus ke ruang guru? Baiklah kalau begitu.” , jawabku lalu mematikan teleponku. “ Nathan, seperti yang kau dengar tadi, Mr. Richard memanggilku ke ruang guru. Aku harus pergi sekarang. Daaah. “ , kataku sambil berlari pergi.
Aku lalu menghentikan langkahku di dekat taman. Yeah disitu ada kamar mandi laki-laki. Aku berniat  berganti pakaian disana. Saat aku memasuki kamar mandi tiba-tiba lonceng berbunyi. Ouh, sial! Aku lalu segera mengganti bajuku dengan cepat, tidak kupedulikan rambutku yang acak-acakan, bahkan aku tidak sempat menyemprotkan sedikit parfum. Aku lalu segera berlari menuju ke kelasku yang lumayan jauh. Sampai di kelas, untung saja pelajaran masih belum dimulai. Aku lalu segera duduk di bangkuku. Evelyn menyapaku dan aku menjawabnya dengan tersenyum. Aku terpaku pada isi tempat pensil milik Evelyn, banyak alat tulis dan peralatan yang cute. Aku jadi ingin. “ Evelyn kamu membeli alat tulis ini dimana? “ , tanyaku tidak sadar bahkan aku terkejut mendengar ucapanku ini. “ Oh, ini, aku membelinya di beberapa toko buku dan pusat stationary. Kamu ingin  membeli untuk siapa? “ , jawab Evelyn penasaran. “ Ouh, emmm, untuk siapa ya? Untuk kakakku!” , kataku sambil menggaruk kepalaku.
Pelajaran dimulai, yaitu pelajaran Social, kalau di Indonesia mereka menyebut pelajaran ini IPS. Guru kami bernama Bu Is, yeah, beliau orang Indonesia asli. Beliau juga enggan disebut Miss. Guru ini paling suka menunjuk siswa lalu bila sudah ada di depan, anak itu akan dijejali banyak pertanyaan oleh guru ini. Yeah, hari ini mungkin memang hari sialku. Aku ditunjuk maju ke depan. Aku tidak memiliki persiapan apapun maka dari itu aku tidak bisa menjawab pertanyaannya. Bu Is lalu menunjuk William untuk menjawab pertanyaan yang sebelumnya diajukan kepadaku. Evan juga tidak bisa menjawabnya.
“ Kalian bagaimana, sih? Anak kelas 8 SMP saja bisa menjawab pertanyaaan semudah ini! “, kata Bu Is memarahi kami. “ Ya , sudah, kalian duduk di tempat masing-masing!” , kata Bu Is lagi. Bu Is lalu menunjuk Alan dan Nisa maju ke depan. Sontak seluruh kelas menyoraki mereka, namun aku tidak turut serta. Aku hanya bisa memandang dengan pandangan ful wackiness kepada mereka. Dalam persepsiku, menyoraki seseorang saat melakukan sesuatu atau lainnya adalah sesuatu yang membuang waktu dan tenaga. Apalagi Evelyn, dia adalah orang yang paling bereriak kelas menyoraki Alan!
Setelah menjawab pertanyaan Alan dan Nisa duduk, kami lalu menyelesaikan pelajaran hingga bel berbunyi tanda pulang.
~ Yeah mungkin sekian untuk hari ini ^^ ~

Senin, 16 April 2012
Seperti layaknya hari Senin yang sibuk dan membosankan pada umumnya. Namun hari Senin yang ini sangatlah berbeda. Hari ini aku libur ujian nasional kelas XII! Oh, terima kasih, akhirnya aku bisa mendapatkan hari bebasku,
Hari ini, aku berencana pergi ke salon, aku berencana untuk melakukan spa dan relaksasi. Setelah itu aku berencana pergi ke mall untuk membeli stationery juga baju dan gaun baru untuk acara keluarga hari Rabu besok. Aku paling senang karena aku akan melakukan itu semua dengan Kak Venessa. Sudah lama aku tidak shopping bersama kakakku ini.
Akhirnya kami sampai di salon. Kami melakukan spa dan relaksasi. Setelah hampir satu setengah jam di salon, kami lalu bergegas ke mall. Saat memasuki mall, aku tidak sengaja berpapasan dengan Nathan di tempat parkir. Bahkan Nathan mengampiriku. “ Hey, Kak Venessa! Lama tidak berjumpa! “ , sapanya pada kakakku. Aku hanya bisa melongo melihat kejadian itu. “ Kak, kapan aku bertemu tunanganku? “ , tanya Nathan sambil tertawa. Kak Venessa lalu menunjuk-nunjuk diriku. Aku terkejut. Apa maksudnya ini? “Nathan, ayo kita jalan bersama. Supaya kamu bisa lebih dekat dengan Raysha!? “ , kata Kakakku mengajak Nathan. Kami lalu berjalan  memasuki mall dan menaiki escalator.
“ Hei, namaku Nathanael. “ , sapanya. “ Maaf, sebenarnya siapa kamu? Aku merasa tidak mengenal dirimu. Bahkan kau memperkenalkan dirimu tanpa menyebut nama marga. Apakah kita sudah ‘sedekat’ itu? “ , tanyaku menyembunyikan keterkejutanku. “ Wah, kau tidak tahu, ya? Aku ini calon tunanganmu. Hari Rabu besok kita akan dipertemukan. “, katanya. “ APAAA?! “ , kataku sedikit terkejut. “ Maka dari itu aku datang ke Indonesia. Aku sangat menyetujui pertunangan ini. karena aku tahu Nathan anak yang baik bagi dirimu. “ , kata kakak menyambung perkataanku.  Nathan yang dipuji hanya tersenyum.
Kami lalu melanjutkan perjalanan kami. Kami memilih gaun dahulu. Sepertinya tujuan kami bertiga sama, kami mencari baju yang pantas digunakan untuk hari Rabu besok. Kami bahkan saling meng-comment baju pilihan masing-masing. “ Raysha, hiasannya terlalu berlebihan. Carilah yang simple. “ , saran Nathan. Yeah, terlihat sekali Nathan memiliki sense of art yang tinggi, akhirnya setelah memilih beberapa gaun, aku memilih gaun berwarna krem terusan yang dihiasi pita manis di pinggangnya dan bermotif polkadot. Yeah, memang terlihat sederhana kedengarannya namun bila kalian mengetahuinya, gaun ini sangat indah karena meskipun terlihat sederhana dia masih bisa menunjukkan sense of glamour di beberapa bagiannya .
Setelah lelah mencari gaun, akhirnya kami beristirahat di restoran. Kami memesan roti prancis dan orange juice. Meskipun terdengar tidak cocok namun kami sangat menikmatinya. Kami terlibat pembicaraan seru. “ Jadi, Raysha satu SMA denganku?! Aku tidak pernah menemukanmu, Raysha! “ , kata Nathan.  Aku berbicara dalam hati, tentu saja, aku menyamar sebagai Keith! Hahahaha, aku tertwa dalam hati.
“ Tentu saja, kau tidak dapat menemukan Raysha dimanapun. Karena dia menyamar bukan sebagai Raysha Gillbert namun sebagai Keith Gillbert! Hahahahaha… “ , seru kakakku. Tawaku dalam hati terhenti. “ KAKAK! “, seruku. Kakakku lalu tersadar telah melakukan suatu kesalahan. Nathan yang mendengar pengakuan itu cukup terkejut. “ Ray, kau menyamar menjadi Keith? Ray, kau tidak tahhu itu berbahaya! Apalagi kau cukup popular di sekolah! Sadarlah! “ , seru Nathan tidak percaya. Aku hanya bisa menggingit lidah. Lalu aku memberanikan diri berkata, “ Nathan, kau bukan siapa-siapa bagi diriku. Kau bukanlah sahabat, teman, maupun tunanganku.  Jadi kau tidak berhak mengaturku. Kau baru menjadi ‘calon’! Ini hidupku, entah aku mau membuatnya bagaima, ini bukan urusanku. Meskipun kau tahu rahasiaku, aku mohon jangan katakan ini pada siapapun dan tolong jangan mencampuri urusan pribadiku! ”, kataku. Aku lalu meminum orange juice-ku hingga habis dan bergegas meninggalkan tempat itu…
Aku berlari dan berlari. Aku hanya bisa menangis dalam hati, “ Mengapa harus terbongkar sekarang? Dan terbongkar di hadapan Nathan? “ Sampai di luar mall, aku segera memanggil taksi. Aku ingin cepat pulang. Rasanya ingin sekali tenggelam di bumi ini!
Selasa, 17 April 2012
Aku masih mengurung diri di kamar tidak kuhiraukan kakak yang memanggil-manggilku. Hatiku masih belum tenang dan belum menerima. Setelah lama berfikir, ini semua bukan salah kakak, memang ini seharusnya ditakdirkan begini. Akupun memberanikan diri keluar.
Yeah, selain alasan itu, perutku juga sudah terlalu lapar karena kemarin aku juga telah melewatkan makan malam kemarin. Padahal makan malam kemarin cukup enak juga, steak dengan christollen. Meskipun christollen adalah hidangan natal tapi, di keluargaku ini merupakan hidangan wajib. Selain christollen ada juga Yule log. Yule log adalah roti khas Prancis pada Natal. Ada kepercayaan menyimpan Yule log sepanjang tahun bisa menghindarkan rumah dari bencana kebakaran.
Kembali ke ceritaku, aku turun ke lantai bawah. Ibu menyambutku, “ Selamat pagi, Nak… “ , kata Ibu menyapaku. Sepertinya Ibu tidak tahu. Memang kemarin malam, ayah, ibu, nenek pergi ke Bogor, jadi hanya ada aku dan kakak di rumah. Aku menjawab salam ibu dengan senyuman dan menuju ke meja makan. Aku mengambil roti yang kuolesi selai nanas dan segera memakannya. Aku menghabiskan 5 roti selai nanas sekaligus. Perutku memang sangat lapar.
Setelah makan aku mandi. Aku sangat menikmati “ritual” – ku yang satu ini.  Setelah mandi, aku pergi ke taman belakang untuk menyisir rambutku. Aneh, rumah terasa sepi. Kakak sepertinya juga tidak ada. Syukurlah, karena saat ini aku tidak ingin bertemu kakak.
Aku merasa bosan di rumah, aku lalu pergi ke kamar untuk mengambil handphone dan tasku. Aku berencana untuk berjalan-jalan sebentar. Aku lalu melihat handphone-ku, aku melihat 15 misedcall dan 13 sms masuk. Semuanya dari Nathan dan kakak. Aku lalu menghapus sms itu tanpa melihat isi pesannya terlebih dahulu.
Aku berjalan kea rah taman dan duduk di bangku yang dekat dengan air mancur. Yeah, di tempat inilah aku bisa menenangkan diri. “ Raysha! “ , teriak seseorang. Aku lalu memalingkan mukaku ke arah suara itu. Ternyata kakak! Aku beranjak dari bangku tempat aku duduk. Namun semuanya terlambat. “ Raysha! Aku mencarimu. AKu ingin minta maaf denganmu? “ , kata kakak terengah-engah. “ APA? Kakak, sudah berjanji namun kakak melanggarnya. “ , kataku ketus.
Kakak menarik nafas. “ Bukan maksudku. Aku sudah menyelesaikan masalah ini. kakak sudah bicara dengan Nathan dan dia memakluminya. Kakak jamin masalah ini sudah selesai. “ , jelas kakak. “ Baik, aku terima itu. “ , kataku tersenyum. Yeah, meskipun aku masih agak marah namun itu tidak baik, kan. Lagipula masalhanya juga sudah selesai.
Kakak lalu mengajakku ke tempat percetakan undangan. Aku menurutinya. Sampai disana kakak keluar mengambil undangan dan aku tinggal di mobil. Setelah sekian lama, akhirnya kakak kembali. Aku lalu melihat undangan-undangan yang akan disebar. Memang sebagian undangan sudah disebarkan dan undangan kali ini yang kami ambil adalah undangan khusus untuk keluarga dan kerabat dekat kami. Keseluruhan undangan itu ada 10. Dua diantaranya untuk keluarga Evelyn dan Alicia-Sylvia. Saat, aku melihat nama undangan aku terkejut, “ Barbara? Keluarga Barbara? “ , gumamku. “ Ohh, mereka itu teman orang tua kita. “ , kata kakak menjawab. “ Apa?? “ , jawabku agak terkejut.
Ini berarti William hadir di acara itu? Bagimana mungkin? Apalagi aku melihat keluarga Earl sahabat William juga diundang. Tuhan, bagaimana kalau mereka mengenaliku??! Aku harus bagaimana…
Sekali lagi aku hanya bisa mendesah panjang. Yeah, ini memang ditakdirkan dan memang harus begini…
~ To be Continued~

0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.