If I Still Have Enough Time...
Posted on Minggu, 22 April 2012 @ 04.58 with 0 comments


Rabu, 18 April 2012
Ketika aku bangun pagi, membuka mataku yang lengket ini. Ketika aku keluar dari kamar, aku menyadari, betapa sibuknya rumah ini. Pelayan-pelayan berkeliling menaruh vas bunga di ruang tamu, keluarga, hingga taman belakang. Aku lalu turun ke bawah, “ Ibu, mana sarapannya? “ , tanyaku dengan sedikit mengantuk. “ Tidak ada sarapan, sebelum kita membersihkan rumah ini. Cepat kamu bantu mereka! “ , kata ibuku.
Aaaah, benar-benar menyebalkan. Akhirnya aku ikut memindahkan vas, membersihkan ruangan, memasang hiasan dan dekorasi.
Ketika waktu menunjukkan jam 10 pagi, semua ini baru saja selesai. Aku berencana mandi dahulu. Tidak kupedulikan rasa laparku. Setelah mandi aku makan. Rasanya benar-benar melegakan.
Setelah makan, aku bersantai dahulu hingga jam 3. Aku memainkan PSPku, meng-update status, doodling, browsing, dan banyak kegiatan lain yang tidak jelas untuk apa. Hahahaha. Jam setengah empat, kami sekeluarga pergi ke salon. Kami berencana fitting  baju juga disini. Di salon memang benar-benar membosankan. Apalagi seluruh keluarga besarku di Jakarta ikut di salon ini, berdandan untuk penampilan nanti malam.
Acaranya dimulai jam setengah delapan malam. Jujur saja, aku agak bingung akhu harus berdandan seperti apa nanti malam. Potongan rambutku pendek, yeah, rambutku hampir sama dengan artis Jepang, Maki Horikita. Yeah, namun aku tidak mengindahkannya. Biar saja hairstylish  salon ini yang mengurusnya. Hahahaha
Kini giliranku, “ Rambutmu pendek, ya. “ , kata hairstylish itu. Aku hanya mengangguk. Hairstylish itu lalu mengutak-atik rambutku. Berbagai alatnya dikeluarkan. Aku heran, rambutku hanya sependek ini butuh alat sebanyak itu. Bagaimana yang rambutnya panjang? Namun setelah aku melihat hasilnya. Ternyata rambutku hanya dikucir setengah ke belakang. Ada jepit bintang berjajar 5 berwarna putih mengkilat di sisi kiri kepalaku. Hanya itu saja. Namun rambutku agar terlihat berkilauan dan lebih lemas daripada biasanya. Yeah, cukup bagus juga, meskipun aku bisa melakukannya sendiri di rumah tanpa di salon.
It’s party time! Pesta dimulai. Tamu-tamu berdatangan. Aku dan Nathanael berdiri berdampingan menyambut tamu yang datang. Saat keluarga Barbara datang dan bersalaman dengan kami. William berhenti dan berkata, “ Nathan ini tunanganmu? Cantik juga! Tapi, sepertinya aku pernah melihatnya. “ , kata William heran melihatku, Aku lalu mengulurkan tanganku, “ Namaku Raysha Gillbert. Salam kenal. “ , kataku. “ Gillbert? Berarti kau satu sadaura dengan Keith Gillbert? “ , tanya William menyelidik. “ Keith Gillbert? Ooh, dia adalah sepupuku. Namun sepertinya dia tidak hadir di acara ini. Memang sejak liburan kemarin dimulai, dia pulang ke Paris dan akan kembali besok. “ , kataku. “ Ouh, pantas. Kau dan Keith ternyata bersaudara, wajah kalian hampir sama. “ , kata William tertawa.
Setelah menyambut para tamu. Kini diadakan jamuan makan sekaligus pengumuman bahwa aku dan Nathan bertunangan, Namun asal kalian tahu saja, aku dan Nathan sepakat untuk tidak bertunangan. Jadi percuma, meskipun ini dianggap sah dimata orang-orang, tapi, bila kedua orang tidak menyetujui pertunangan, tidak ada gunanya, kan..
Saat jamuan, aku sengaja pergi ke belakang. Aku tidak sengaja bertemu William dan Earl. Aku mendengar pembicaraan mereka. “ Tunangan Nathan adalah sepupu Keith. “ , kata William. “ Keith? Yang benar? “ , tanya Earl terkejut. William mengangguk, “ Ini semakin seru saja. “ , kata Willam. Earl berkata, “ Kau ingin menyakiti Raysha? Hey, William, ingatlah, Raysha adalah cinta pertamamu. Kau adalah Evan Barbara dank au tidak mungkin menyakitinya. “ , kata Earl. “ Tentu saja tidak dan tentu saja iya. Earl, aku ini bukan Evan yang lemah lagi. Aku adalah William Barbara. Evan sudah mati dalam hatiku. Bahkan, aku menjadi begini, menjadi jahat dan kuat ini karena  Raysha! Raysha yang telah membuatku hancur dan menjadi orang yang baru ini! Raysha benar-benar orang yang kejam “ , kata William.
Aku terkejut mendengar itu. Aku menutup mulutku dan berencana lari. Ouups, saat aku membalikkan badanku aku tidak sengaja menyenggol pot. Aku harus bagaimana? Earl dan William menyadarinya dan perlahan namun pasti mereka menuju tempat persembunyianku. Aku lalu melihat kandang, Shadow kucing Persia kakakku. Aku lalu melepaskan Shadow dan menepuk punggung Shadow untuk lari keluar. Yeah, tujuanku agar mereka mengira kalau pot jatuh itu disenggol oleh Shadow. Dan, setelah menunggu ternyata rencanaku berhasil. Untung saja…
William dan Earl lalu pergi meninggalkan tempat itu kembali bergabung dalam pesta.
Kamis, 19 April 2012
Aku masih memikirkan perkataan William dan Earl. Jadi, benar dugaanku, William adalah Evan. Namun mengapa dia melkukan ini padaku? Apa salahku??
Aku lalu membuka lokerku. Aku mencari buku diary dan buku memoku selama aku tinggal di Paris. Aku membaca semuanya. Aku menemukannya, mungkin inikah kesalahanku?? Aku membaca tulisanku di buku memo dan diaryku.
Aku membaca buku memoku terlebih dahulu. Di halaman terakhir itu tertuliskan,
25 Desember 2011
Evan mengajakmu makan malam! Jangan lewatkan kesempatan ini Ray! Dia berkata, “Jangan buat aku menunggu lebih lama karena ini” J
Lalu aku mencocokkan dengan isi diaryku
25 Desember 2011
Hari ini, setelah pulang sekolah David Lee, kakak kelasku mengajakku makan malam. Ouh, perempuan mana yang tidak bisa mengajak ajakannya! Aku lalu menyetujuinya. Kami makan di restoran China. Setelah makan malam di restoran China, kami berjalan pulang. Yeah, tanpa sadar tangan David menggengam tanganku. Saat berjalan pulang, kami bertemu Evan. Aku menyapanya. Namun Evan terlihat bebeda, wajahnya terlihat sedih.
Ahhh, aku tidak menghiraukannya. Mungkin dia ditolak dengan perempuan yang disukainya.
Bahagianya, aku hari ini :D
Oh, Tuhan, kini aku sadar akan sesuatu. Aku mengingkari janjiku. Bahkan pada saat itu aku malah bersenang-senang bersama David, padahal Evan menungguku di tengah salju yang dingin dengan cemas dan penuh harap akan kedatanganku.
Oh, Tuhan, aku benar-benar gadis yang jahat!
Jumat, 20 April 2012
I’ve Waken up
Without U here
It’s Sinking in so loud and clear
Its Over, guess its over
Wish I could take it back
and fight again
I can’t rewind,
Undo what’s done
It’s no redemption for me
Never written out this story
One Mistake, got one regret
A memory, I know u can’t forget
I’am a Prisoner
And there’s no way out
Cause the future Past
I’am Stuck in the here and now
No Time Machine
Could Ever Bring Us Back
And no apology
Is gonna get this on track
I could wait around
For a thousand years
But that will never change us
If I’am gonna bring us back
I need a time machine
Oohhh,… I need a time machine,…
Ooo,…
I Crossed The Line
I Broke the rule
I hate my self,
For Hurting you
My Conscience
Weighs so havy
Like a boulder since you left me
Even Though it kills me
I Gotta let you go
Im Fallin to pieces
And you wont even know
The pain inside
Of seing me alive
Just one mistake,
Just One regret
One Memory,
I know you can’t forget
No Time Machine
Could ever Bring us back
And no apology
Is Gonna get this On track
I Could wait around
For a thousand years
But that will never
Change us if I’m gonna bring us back,…
I need a time machine
The Fastest there’s ever been
So I could get you back with me
Rewind and long live the past
Never wanted anything so bad
How can I move on,
cause now that
my future has become youre past
No Time Machine
Could ever Bring us back
And no apology
Is Gonna get this On track
I Could wait around
For a thousand years
But that will never
Change us if I’m gonna bring us back,…
If Only I could change us
 Only I could bring us back
Gimme a time machine,…
oOo,…. Give me a time machine
oOo,…. Give me a time machine
( Andy Love – Time Machine )
Mungkin sudah puluhan kali, aku menyanyikan lagu ini. tiap kali menyanyikan lagu ini aku teringat dengan Evan Barbara. Aku pernah menaruh hati padanya namun sekarang tidak. Ini karena kebodohan dan kejahatanku. Evan menjadi berubah, berbeda dengan yang dulu.
Aku ingin seperti dulu lagi, Evan, aku merindukan dirimu yang dulu. Aku rindu saat kita bermain salju bersama waktu kecil saat musim dingin, saat kita bermain bola volley dan membuat istana pasir di pantai saat musim panas, saat kita melukis pemandangan daun yang berguguran di dekat danau di musim gugur dan saat kita berduet bersama di pernikahan kakakmu saat musim semi. Aku teringat saat-saat indah itu, yang kini tidak mungkin kembali.
Aku ingat semuanya, semua kenangan saat kita masih kecil hingga kita berpisah. Kenangan hanyalah tinggal kenangan dan aku tidak mungkin tahu kapan dan dimana semuanya akan terulang kembali. Rasanya sakit dan ingin menangis bila mengenangnya kembali.
Tanpa sadar air mataku menetes…
Give me a time machine…
Sabtu, 21 April 2012
Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Kebetulan hari ini adalah hari Kartini. Sekolahku tidak mengambil pusing untuk merayakannya. Hanya sekedar upacara biasa dan menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Waktu menyanyikan lagu ini, jujur aku bahkan tidak mengetahui liriknya. Apalagi pengucapan bahasa Indonesiaku masih belum terlalu fasih. Aku masih memiliki logat Inggris dan Prancis yang kental.
Jadi, aku hanya terdiam di baris belakang. Hanya mengikuti sebisanya. Setelah upacara ini, kami kembali ke kelas masing-masing untuk bekerja bakti. Kebetulan aku memiliki absen nomor genap, jadi, aku bekerja bakti di luar kelas. Tepatnya di laboratorium IPA. Setelah bekerja bakti, kami diizinkan untuk pulang. Tentu saja aku mengambil kesempatan ini.
Aku lalu menyusuri lorong sekolah. Tiba-tiba terbesit di pikiranku untuk ke balkon sekolah. Tidak ada salahnya, kan? Saat aku menapakkan kakiku, aku merasa ada sesuatu yang aneh yang baru saja kuinjak. Ternyata aku menginjak sebuah buku. Aku membukanya, di halaman pertama tertulis.
This Diary Belong To :
Evan Barbara
William Barbara
Yeah, kata Evan Barbara dicoret menjadi William Barbara. Belum sempat aku membuka halaman kedua. Tiba-tiba terdengar suara tapak kaki mendekat. Aku lalu segera berlari bersembunyi di belakang tanaman hias.
“ Aku yakin buku harianku terjatuh disini! “ , kata William pada Earl. “ Sudahlah, Will. Relakan saja buku harianmu. “ , kata Earl. “ TIDAK BISA! Aku menulis banyak rahasia disitu. Kalau sampai jatuh ditangan orang lain apalagi Keith bisa berbahaya! “ , kata William gusar. “ Memang apa yang kau tulis, Will? “ , kata Earl penasaran. “ Semuanya. Bahkan aku menulis alasan aku mendekati Raysha dahulu hingga semua rencana kita. Itu buku yang sangat berharga! “, kata William.
Aku bergumam, “ Alasan mendekatiku? “ “ Sudah, Wil, kita cari di tempat lain! “ , kata Earl menarik lengan William. Setelah keadaan aman, aku keluar dari persembunyianku. Aku berlari-berlari keluar sekolah. Aku tahu, tidak baik kalau aku terus-terusan ada di sekolah. Selain itu, aku ingin cepat-cepat membaca buku diary ini.
Sebenarnya rahasia apa yang tertulis di buku harian ini??
0Comments:

Posting Komentar

Bonjour !
Readers
Thank you for dropping by. Je m'appelle Keith Gillbert, actually it's fake name. Born On Saturday, 1st of April 1995 exactly in Paris.
Now stay on Jakarta. I Heart Writing Story. Enjoy my Site 'K' ? bigsmallunderlinestrikebold

Affiliates
blogwalking

Special Titha Yolanda

Lolly Sylvia and Alicia Gita

Arystha Special Special


Taggie

imymemine
<

← previousnext →
This template and banners made by Qayyum.